Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) pemilik jaringan distribusi bahan bangunan, kimia dan FMCG serta Ritel Modern Mitra10 serta home furnishing Atria optimistis target kepemilikan 50 superstore Mitra10 akan tercapai di 2023.
Perseroan juga menetapkan target jangka Panjang kedua yakni memiliki 100 superstore Mitra10 pada 2030 mendatang.
Saat ini, CSAP memiliki 44 toko “Mitra10” Ritel Modern Bahan Bangunan & Home Improvement, serta 18 showroom “Atria” Ritel Modern Home Furnishing di kota-kota besar di Indonesia seperti Jabotabek, Cikarang, Karawang, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Sidoarjo, Semarang, Tegal Surabaya, Malang, Denpasar, Lampung, Palembang, Batam, Medan, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan dan Banjarmasin.
Perseroan pada segmen distribusi memiliki 43 Cabang Distribusi Bahan Bangunan di 41 kota besar, 4 cabang distribusi Kimia, 38 area distribusi consumer goods (FMCG).
Sekretaris Perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana Tbk Idrus H. Widjajakusuma meyakini potensi ritel moderen bahan bangunan di Indonesia masih sangat terbuka, terutama ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang sangat mendukung, total jumlah penduduk yang cukup besar,
pertumbuhan kebutuhan akan renovasi rumah dan sektor properti. Baik itu property primer maupun sekunder.
Ditambahkan, Perseroan dengan dukungan segenap pemegang saham konsisten untuk fokus melakukan ekspansi agresif di sektor ritel modern.
CSAP tahun ini berencana membuka 4 superstore baru Mitra10 dan melakukan 1 remodelling Mitra10 atau pindah ke lokasi baru yang lebih luas.
Untuk mendukung strategi ekspansi tersebut, Perseroan telah menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp600 miliar. Adapun dana tersebut dialokasikan untuk pengembangan segmen ritel modern sebesar 80% dan segmen distribusi sebesar 20%.
Keputusan manajemen untuk melakukan ekspansi agresif pada segmen ritel dan mendorong pertumbuhan pada segmen distribusi berdampak positif terhadap kinerja Perseroan. Dalam paparan publik yang dilakukan Rabu (21/6), manajemen menyampaikan bahwa hingga 1Q2022, Pendapatan secara konsolidasi tumbuh 12% dari Rp3,51 triliun pada triwulan I 2021 menjadi Rp3,93 triliun di tiga bulan pertama 2022.
Idrus H. Widjajakusuma menjelaskan, strategi ekspansi secara agresif dan peningkatan house brand dan lokal mampu menopang pertumbuhan segmen ritel pada 1Q2022 sebesar 16%. Segmen ini merupakan motor pertumbuhan bagi Perseroan karena mampu tumbuh konsisten
dua digit dan memiliki margin yang lebih besar ketimbang segmen distribusi.
Solidnya kinerja pendapatan membuat bottom line Perseroan turut membukukan pencapaian positif. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham pengendali tumbuh 25% menjadi Rp79 miliar dibandingkan posisi yang sama tahun 2021 yakni Rp63 miliar. Peningkatan tersebut setara pertumbuhan net margin dari 1,81% menjadi 2,02% pada tahun 2022.
Dalam paparan publik, Perseroan juga mengumumkan keputusan pembagian dividen sebesar Rp40,12 miliar, atau sebesar 18,21% dari Laba Bersih Perseroan tahun buku 2021. Pemegang saham yang namanya terdaftar dalam DPS tertanggal 4 Juli 2022 akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp9 per saham yang akan dibagikan pada tanggal 22 Juli 2022. (RO/E-1)
Obligasi ini dijamin sepenuhnya, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan oleh CGIF selaku lembaga penjamin kredit dengan kekuatan finansial tingkat tertinggi (idAAA/stabil).
Permintaan terhadap solusi digital semakin meningkat, terutama pada layanan seperti cloud computing, keamanan siber dan AI.
SMIL menargetkan kenaikan omzet antara 20%-25% dibandingkan dengan 2024 yang melampaui target perseroan sebesar Rp360 miliar.
Implementasi Good Corporate Governmen turut berkontribusi dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.
PT OCBC Sekuritas Indonesia, anak perusahaan dari OCBC Bank meraih penerima penghargaan The Most Trusted Broker Winner 2024.
Langkah tersebut menindaklanjuti kasus pemecatan lima karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diduga menerima gratifikasi untuk memuluskan emiten agar bisa melantai di bursa.
Capaian positif ditunjukkan dari kemampuan BRI Group yang berhasil mencatatkan laba Rp26,53 triliun dengan aset mencapai Rp2.106,37 triliun atau tumbuh 6,52% yoy hingga triwulan II 2025.
Askrindo Syariah berhasil mencatatkan laba bersih per akhir Juni 2025 mencapai Rp96,903 miliar, tumbuh 5,11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Setiap 11 kilometer yang diselesaikan peserta akan dikonversikan menjadi donasi senilai Rp11.000, yang disalurkan kepada yayasan Rumah Harapan Indonesia (RHI).
Laba bersih 2024, sambung Heru, mencapai 61% dari target yang ditetapkan yang menunjukkan pengelolaan bisnis yang tetap sehat dan berdaya tahan.
Daftar Fortune Southeast Asia 500 adalah pemeringkatan tahunan yang dirilis oleh Fortune, mencakup 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan pendapatan.
Kinerja ini didukung oleh kegiatan pengeboran 8 sumur eksplorasi dan 112 sumur pengembangan, yang dicapai melalui prinsip OTOBOSOR.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved