Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

GRP Resmikan Mesin LSM Senilai Rp1 Triliun

Mediaindonesia.com
09/6/2022 16:27
GRP Resmikan Mesin LSM Senilai Rp1 Triliun
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) meresmikan mesin Light Section Mill (LSM) senilai Rp1 triliun milik PT GRP, Kamis(dok.ist)

PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) meresmikan mesin Light Section Mill (LSM) senilai Rp1 triliun. Peresmian tersebut merupakan komitmen GRP dalam memenuhi kebutuhan baja dalam negeri, khususnya jenis H Beam (I-H Section). Peresmian yang dilakukan 09 Juni 2022 tersebut, dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

“Ini merupakan wujud komitmen GRP dalam memenuhi kebutuhan baja dalam negeri, khususnya jenis H Beam (I-H Section). Pemasangan mesin LSM sendiri, rencananya selesai pada 2000 lalu. Tetapi karena pandemi Covid-19, baru tahun ini GRP dapat menyelesaikan pemasangan mesin ini. Dan saat ini, telah dilakukan cold commissioning mesin tersebut,” jelas Presiden Direktur GRP, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, dalam keterangannya, Kamis (9/6)

Langkah GRP, lanjut pria yang akrab disapa Argo tersebut, sekaligus sebagai upaya perusahaan untuk mendukung Presiden Joko Widodo guna mengurangi ketergantungan barang impor dan bangga dengan memakai produk dalam negeri . Diharapkan penambahan produksi baja GRP cukup untuk menyuplai kebutuhan domestik.

Argo berharap beroperasinya mesin LSM bisa mendukung kemajuan industri dalam negeri, terutama dalam meningkatkan kapasitas, kualitas dan efisiensi (reducing cost).  Jika sebelumnya kapasitas produksi baja profil I dan H Section sebesar 480 ribu ton, maka dengan mesin LSM, kapasitas produksi bisa ditingkatkan sebesar 500 ribu ton. Dengan demikian, total kapasitas produksi GRP untuk baja jenis tersebut menjadi 980 ribu ton.

“Kebutuhan nasional untuk baja profil I dan H Section adalah sekitar  500 ribu ton. Artinya, dengan penambahan kapasitas ini, GRP dapat memenuhi pasar dalam negeri dalam jangka waktu 6 sampai 7 tahun, dengan asumsi kenaikan 6 % pertahun” ungkap Argo.

Argo menjelaskan, investasi mesin ini merupakan salah satu komitmen GRP untuk melaksanakan penyesuaian  struktural safeguard (perlindungan produk-produk baja dalam negeri) serta mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kapasitas produksi nasional sebesar 18 juta ton di tahun 2024.

Dengan investasi pada mesin LSM sebesar Rp1 triliun, berarti total investasi yang ditanamkan GRP untuk menambah kapasitas produksi, sudah mencapai Rp4,5 triliun. Selain pada mesin LSM, investasi lain adalah di hulu produk dengan pemasangan mesin Blast Furnace sebesar sekitar Rp3,5 trilun.

“Kami berharap agar pemerintah dapat terus mendukung produsen dalam negeri mengingat besarnya investasi yang telah dikeluarkan oleh GRP dalam rangka penambahan kapasitas produksi dan memperkuat industri baja dalam negeri ,” tutup Argo.

Sementara itu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan investasi baru mesin Light Section Mill (LSM) dengan kapasitas produksi 500.000 ton/tahun  dengan nilai investasi sekitar Rp1 triliun oleh PT Gunung Raja Paksi, Tbk sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas produksi baja nasional.

"Investasi baru ini di samping menambah kapasitas produksi PT Gunung Raja Paksi juga akan menambah kapasitas produksi baja profil nasional sebesar 500 ribu ton, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan baja profil dalam negeri di tengah gencarnya pembangunan  konstruksi di Indonesia," kata Agus.

Saat ini PT Gunung Raja Paksi juga melakukan investasi baru di sektor hulu baja yaitu dengan pembangungan fasilitas Blast Furnace. "Pemerintah mendorong agar investasi baru ini juga dapat diselesaikan seperti investasi baru di sektor hilir dengan beropersionalnya fasilitas Light Section Mill (LSM)," pungkas Agus.

PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) adalah anggota dari Gunung Steel Group, salah satu perusahaan baja swasta terbesar di Indonesia. Didirikan pada 1970 di Medan, Sumatera Utara, perusahaan ini memulai bisnis dengan memproduksi baja panas, secara bertahap memproduksi balok dan lembaran baja.

Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun di industri baja, GRP memiliki kapasitas produksi 2.200.000 ton baja berkualitas tinggi setiap tahun yang disertifikasi oleh organisasi sertifikasi lokal dan internasional. (OL-13)

Baca Juga: Luhut : Ford Bakal ke Indonesia Bahas Investasi EV



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya