Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Mendag Sebut Harga Komoditas Tinggi Peluang bagi Investasi dan Inovasi

Mediaindonesia.com
26/5/2022 05:11
Mendag Sebut Harga Komoditas Tinggi Peluang bagi Investasi dan Inovasi
Menteri Perdagangan M Lutfi(MI/HO)

MENTERI Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan terganggunya arus perdagangan komoditas di dunia, yang menyebabkan inflasi tinggi, merupakan peluang bagi negara berkembang untuk menciptakan nilai tambah yang baik pada sektor perdagangan.

“Ini bagian dari oprtunity. Harga komoditas tinggi ini menyebabkan banyak investasi dan inovasi untuk menciptakan nilai tambah bagi Indonesia,” kata Menteri Perdagangan, di sela-sela acara World Economy Forum (WEF)  Davos, Rabu (25/5).

Menurut Mendag  Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, sudah lama mengusulkan agar perdagangan komoditas dunia perlu ditata ulang. 

Baca juga: Mendag RI Sebut Perdagangan Komoditas Dunia Perlu Ditata Ulang

Hal itu karena struktur dan sistem yang dominan saat ini lebih banyak dampak buruknya dibandingkan manfaatnya. Khususnya bagi masyarakat di negara berkembang besar seperti Indonesia, Brasil, India, dan Tiongkok. 

Yang dibutuhkan, kata dia, adalah perubahan mentalitas dalam memandang perdagangan bebas dunia sebagai lokomotif yang tidak bisa dilepaskan dari faktor-faktor nonekonomi. 

Konsep yang dikenal dengan ESG (environment, sustainability and governance), saat ini, menjadi ukuran pertama dan utama bagi investor dalam menanamkan modalnya. 

Konsep ESG adalah pembangunan ekonomi berbasis pemeliharaan lingkungan, pembangunan yang berkesinambungan dan tata kelola.

"Kami di Indonesia percaya bahwa komitmen penuh terhadap ESG menciptakan platform untuk membangun rasa saling membutuhkan dan saling percaya antara semua negara di dunia," kata Mendag Lutfi.

Tapi, Indonesia tidak tinggal diam melihat beragam hambatan terhadap perdagangan dan perekonomian dunia. 

Menurutnya, Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN bersama-sama bersama sembilan negara ASEAN lainnya berkomitmen penuh untuk menghilangkan kendala perdagangan antarnegara ASEAN sebagai kontribusi nyata ASEAN dalam meringankan beban perekonomian dunia saat ini. 

Hal tersebut dilakukan sambil 10 negara ASEAN saling mendukung dalam menerapkan konsep ESG di masing-masing negara.

"Selanjutnya dengan komitmen penuh ASEAN dalam penerapan ESG, kami berharap perekonomian ASEAN bisa semakin terintegrasi ke dalam rantai pasok utama dunia, main global supply chain," tegas Mendag seraya menambahkan  bahwa ESG justru akan menjadi katalis sekaligus peluang untuk negara berkembang menjadi negara maju. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya