Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Mendag RI Sebut Perdagangan Komoditas Dunia Perlu Ditata Ulang

Fetry Wuryasti
25/5/2022 10:54
Mendag RI Sebut Perdagangan Komoditas Dunia Perlu Ditata Ulang
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi(ANTARA/Fikri Yusuf)

SEBAGAI salah satu pembicara di panel diskusi bertema Absorbing Commodity Shocks, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan bahwa beberapa kejadian dunia yang sifatnya negatif dan insidentil, seperti perang di Ukraina, sebenarnya hanya berfungsi sebagai pendorong dan peringatan, Bukan penyebab utama terganggunya arus perdagangan komoditas yang menyebabkan inflasi tinggi di berbagai belahan dunia saat ini.

"Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, sudah sejak lima tahun lalu menyatakan bahwa perdagangan komoditas dunia perlu ditata ulang. Karena struktur dan sistem yang dominan saat ini lebih banyak dampak buruknya dibandingkan manfaatnya. Khususnya bagi masyarakat di negara berkembang besar seperti Indonesia, Brasil, India dan Tiongkok," kata Lutfi, dalam keterangan resmi, Rabu (25/5).

Yang dibutuhkan, menurut Lutfi, adalah perubahan mentalitas dalam memandang perdagangan bebas dunia sebagai lokomotif yang tidak bisa dilepaskan dari faktor-faktor nonekonomi. 

Baca juga: Kemendag: Harga Rata-rata Bahan Pokok Masih Stabil, dengan Kenaikan Tipis

Konsep yang dikenal dengan ESG (environment, sustainability and governance) saat ini menjadi ukuran pertama dan utama bagi investor dalam menanamkan modalnya.

Konsep ESG adalah pembangunan ekonomi berbasis pemeliharaan lingkungan, pembangunan yang berkesinambungan dan tata kelola.

"Kami di Indonesia percaya bahwa komitmen penuh terhadap ESG menciptakan platform untuk membangun rasa saling membutuhkan dan saling percaya antara semua negara di dunia," kata Lutfi.

Tapi, Indonesia tidak tinggal diam melihat beragam hambatan terhadap perdagangan dan perekonomian dunia. 

Menurut Mendag Lutfi, Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN, yang memiliki total populasi 600 juta orang, saat ini, bersama-sama 9 negara ASEAN lainnya berkomitmen penuh menghilangkan kendala perdagangan antarnegara ASEAN sebagai kontribusi nyata ASEAN dalam meringankan beban perekonomian dunia saat ini.

Hal tersebut dilakukan sambil 10 negara ASEAN saling mendukung dalam menerapkan konsep ESG di masing-masing negara.

"Selanjutnya dengan komitmen penuh ASEAN dalam penerapan ESG, kami berharap perekonomian ASEAN bisa semakin terintegrasi ke dalam rantai pasok utama dunia (main global supply chain)," kata Lutfi.

Singkatnya, kata Lutfi, ESG justru akan menjadi katalis sekaligus peluang untuk negara berkembang menjadi negara maju. 

Pertemuan tahunan WEF adalah agenda reguler utama bagi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi setiap tahun. Lutfi menjadi pembicara dari Indonesia yang paling sering diundang di berbagai panel diskusi WEF setiap tahun.

Pada 2008, Lutfi adalah salah satu orang Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan Young Global Leaders bersama dengan tokoh muda dunia lainnya seperti kedua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin dari dari World Economic Forum. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya