Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANK Mandiri secara terus mengakselerasi digitalisasi untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah, sekaligus mendorong inklusi keuangan di dalam negeri.
Langkah ini diwujudkan dengan implementasi layanan Bank Indonesia Fast Payment atau BI-Fast dalam Super App Livin' by Mandiri yang terus mengalami pertumbuhan.
SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menyebut hal ini sejalan dengan inisiatif Bank Indonesia (BI) untuk memfasilitasi pembayaran ritel secara cepat, mudah, aman dan andal.
Baca juga: Laba Bersih Bank Mandiri di Kuartal I-2022 Tumbuh 69,5%
Hingga April 2022, transaksi BI-Fast di Bank Mandiri mencapai hampir 35 juta transaksi atau sekitar Rp 106 triliun. Capaian itu meningkat lebih dari 2 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya (mom).
"Layanan BI-Fast pada Livin' by Mandiri saat ini telah menjadi salah satu opsi favorit nasabah. Tecermin dari transaksi harian yang terus tumbuh," ujar Thomas dalam keterangan resmi, Kamis (19/5).
BI-Fast dikatakannya juga mampu mendorong pertumbuhan transaksi perbankan melalui Livin' by Mandiri. Hal ini tecermin pada peningkatan transaksi Livin' by Mandiri, yang mampu mencapai 600 juta transaksi pada April 2022.
Baca juga: Ada Tambahan Penerimaan Negara Rp420,1 Triliun di APBN 2022
Jumlah tersebut berhasil tumbuh lebih dari 70% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dominasi transaksi finansial yang dilakukan oleh nasabah mayoritas adalah transfer, diikuti dengan pembelian dan pembayaran.
Geliat digitalisasi yang dilakukan Bank Mandiri juga berdampak positif pada peningkatan pengguna Livin' by Mandiri. Saat ini, Super App andalan perseroan mencatat hampir 12 juta pengunduh sejak diluncurkan pada Oktober 2021, atau tumbuh tiga kali lipat.
Ke depan, Livin' akan terus berinovasi, serta membawa fitur dan kerja sama eksklusif lainnya demi kenyamanan nasabah. "Dalam waktu dekat, Livin' dapat memenuhi kebutuhan urban lifestyle masyarakat," tandasnya.(OL-11)
PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting di wilayahnya.
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan akan meningkat menjadi 11-13% pada tahun 2025. Lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi tahun 2024 yang berada di kisaran 10-12%.
Kariernya dimulai di perusahaan perbankan multinasional, tempat ia memimpin tim produk dalam mengembangkan bisnis kartu kredit, loyalty program, dan bancassurance.
Terbatasnya akses kredit untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diakibatkan oleh masalah struktural yang bersifat sistemik.
OrderFaz berfokus pada inovasi pembayaran dan penjualan online
TIGA bulan sudah pelaku sektor perbankan meninggalkan 2023 dengan berbagai catatan kritis.
Digitalisasi diyakini menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Semakin masif teknologi digital diimplementasikan, semakin cepat pertumbuhan ekonomi melesat.
Dalam era digital yang semakin berkembang, media sosial telah menjadi alat yang sangat penting bagi berbagai sektor, termasuk sektor kesehatan.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) secara konsisten mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), salah satunya dari aspek digital.
Dana CSR sebagai kewajiban moral perusahaan sangat membantu pembangunan di Jabar. Sebab dana APBD tidak akan bisa mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat.
Sentra layanan ini menandai komitmen PosIND mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan.
OCA Interaction Lite dapat diimplementasi dengan mudah. Solusi ini juga dilengkapi fitur yang dapat disesuaikan kebutuhan UMKM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved