Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
TRANSFORMASI BRI Group membuahkan kinerja mengesankan di tengah kondisi ekonomi penuh ketidakpastian. Pada kuartal pertama 2022, perseroan mampu mencatatkan laba bersih konsolidasian senilai Rp12,22 triliun atau tumbuh 78,13% year on year.
Adapun untuk aset BRI, pada akhir Maret 2022 mencapai Rp1.650,28 triliun atau tumbuh 8,99% yoy.
CEO BRI Group Sunarso mengungkapkan kunci keberhasilan ini tak lepas dari transformasi digital dan culture.
Pada aspek digital, antara lain mendigitalkan proses bisnis untuk mencapai efesiensi dan digitalisasi model bisnis untuk menciptakan value baru. Untuk aspek culture, BRI bergerak menuju performance driven culture (budaya berbasis kinerja).
Baca juga: Sinergi Bank Raya dan BRI, Bidik Pencairan Pinjaman Rp7,7 Triliun Lewat Agen BRILink
"Performance driven culture saya definisikan ketika setiap individu di organisasi mampu merancang dan merencanakan suksesnya sendiri. Tugas perusahaan hanya menyediakan tempat berkompetisi untuk mengeluarkan potensi terbaik setiap individu," jelas Sunarso dalam acara Halal Bi Halal BRI bersama Pemimpin Redaksi Media di Jakarta, Jumat (13/5).
Lebih jauh, lanjut Sunarso, BRI menetapkan fokus transformasi pada liabilities. Sunarso meminta dana-dana mahal seperti dana kelembagaan dan korporasi hanya boleh diurus kantor pusat. Adapun cabang-cabang hanya boleh mencari dana retail.
Berkat kebijakan itu, cost of funds perusahaan turun menjadi yang terendah sepanjang sejarah BRI yakni 1,7%.
"Itu transformasi liabilities. Dari situ berawal semua kinerja baik. Karena nyari dana retail tak hanya nyari dana, berarti harus mengembangkan transaksi, maka transaksi itu menghasilkan float dari transaksi yang disebut CASA dan mendapatkan fee jadi fee based income," jelas Sunarso.
"Maka laba rugi kita dipasok aset spread yang relatif sudah turun, tetapi diimbangi liabilities spread yang makin tebal, ditambah lagi fee based income. Jadi laba kita dipasok tiga komponen income, yakni aset spread, liabilities spread, dan fee based income. Itulah yang kemudian bisa menghasilkan laba Rp12,2 triliun selama tiga bulan."
Optimisme
Sunarso pun optimistis kinerja BRI ke depan di tengah kondisi ekonomi yang masih diselimuti ketidakpastian. Berdasarkan analisa, kata Sunarso, loan growth-nya BRI tidak sensitif terhadap krisis.
“Ketika awal pandemi semuanya ambruk, kita keluar duluan untuk mengatakan BRI harus fokus penyelamatan UMKM dan tetap menumbuhkan kredit,” jelasnya.
Sunarso juga menyebut tidak mengalami kesulitas likuiditas. Bahkan loan to deposit ratio (LDR) BRI sepanjang dua tahun ini tidak pernah tembus 90%. Hal tersebut menunjukkan ketersediaan likuiditas.
Justru, katanya, loan demand-nya yang lemah. Namun hal itu disiasati BRI dengan mengantarkan stimulus-stimulus dari pemerintah.
“Maka begitu dianalisa pakai ekonometrika, keluarlah angkanya bahwa ternyata loan growth BRI tidak sensitif terhadap krisis. Jadi boleh dikatakan, kalau krisis terjadi, BRI itu tetap tumbuh kreditnya,” ujar Sunarso.
“Yang perlu kita pikirkan ada dua. Pertama, likuiditasnya ada apa tidak, itu nanti terkait dengan inflasi, kebijakan uang ketat, dan lain-lain. Kedua adalah modal atau equity, ini tidak usah diragukan karena BRI kemarin right issue dalam rangka holding ultramikro, kita dapat tambahan modal cash Rp41 triliun, cukup untuk tumbuh selama tiga tahun,” pungkasnya. (Ifa/S3-25)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
Sistem pembayaran nasional menjadi fondasi krusial bagi kedaulatan dan integritas ekonomi Indonesia.
Transformasi total di tubuh Garuda harus serius dilakukan.
SEPANJANG 2024, pendapatan premi PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencapai Rp4,02 triliun atau naik 21,65%.
PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa memperkuat komitmennya dalam mendukung pembangunan nasional.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
Pengamat BUMN sekaligus Managing Director Lembaga Manajemen FEB UI Toto Pranoto menegaskan, industri pertahanan nasional perlu mendapatkan perhatian dan perlakuan khusus dari negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved