Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

LPEM Prediksi Ekonomi RI Kuartal I 2022 Tumbuh Hingga 4,95%

M. Ilham Ramadhan Avisena
06/5/2022 15:55
LPEM Prediksi Ekonomi RI Kuartal I 2022 Tumbuh Hingga 4,95%
Potret deretan gedung bertingkat di wilayah Jakarta.(Antara)

LEMBAGA Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 di kisaran 4,75% hingga 4,95%. 

Sedangkan, sepanjang tahun ini, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sekitar 4,90% hingga 5,10%. Terlepas dari disrupsi akibat varian Omikron, kinerja ekonomi kuartal I 2022 masih menunjukkan pertumbuhan dan performa neraca dagang yang apik.

"Oleh karena itu, pertumbuhan PDB di triwulan I 2022 berkisar 4,85%, berangkat dari estimasi 4,75% hingga 4,95%," jelas ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM UI Teuku Riefky dalam keterangannya, Jumat (6/5).

Baca juga: Pertamina Jamin Stok BBM Aman untuk Arus Balik Mudik Lebaran

LPEM melihat Indonesia menghadapi berbagai tantangan domestik dan mancanegara. Kombinasi dari tekanan internal dan eksternal telah memicu risiko inflasi di tengah pemulihan ekonomi.

Faktor pull dari sisi permintaan telah mendorong naiknya daya beli seiring meningkatnya aktivitas produksi, mobilitas masyarakat dan pecahnya pent-up demand. Di sisi lain, faktor push dari peningkatan harga bahan baku menekan daya beli masyarakat.

"Walaupun belum termaterialisasi di angka inflasi sejauh ini, tekanan inflasi sudah terlihat dari kedua faktor tersebut," imbuh Riefky.

Kinerja positif perekonomian juga terlihat dari sisi investasi yang realisasinya tercatat Rp282,4 triliun pada kuartal I 2022, atau meningkat 28,5% (yoy). Capaian investasi itu menjadi yang tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.

Baca juga: Karyawan Kerja di Libur Nasional, Kemnaker: Pengusaha Wajib Bayar Upah Lembur

Selain itu, volume perdagangan global yang menurun sebagai imbas diterapkannya sanksi negara-negara Eropa dan Amerika Serikat sebagai buntut perang Rusia-Ukraina, justru berdampak positif terhadap keseluruhan neraca dagang Indonesia.

Tercatat neraca dagang Indonesia membukukan surplus US$9,33 miliar di kuartal I 2022. Surplus tersebut lebih tinggi 20% (yoy), dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya. Surplus itu didorong harga komoditas, khususnya batu bara dan CPO.

"Kombinasi surplus perdagangan dan adanya arus modal masuk, mendorong stabilnya nilai tukar rupiah," tandasnya.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya