Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) menandatangi Nota Kesepahaman (Mou) Riset Clean and Green Energy Development dengan perusahaan asal Jepang, IHI Corporation.
Penandatanganan yang dilaksanakan secara virtual di Jakarta dan Tokyo pada Senin (25/4) lalu merupakan rangkaian acara pada Asian Green Growth Partnership Ministerial Meeting yang dihelat oleh METI; Kementerian Ekonomi, Perdangangan, dan Industri Jepang.
Selanjutnya, PJB dan IHI akan bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan hydrogen dan ammonia sebagai alternatif bahan bakar dekarbonisasi pada unit pembangkit berbahan bakar fosil.
Terlaksananya penandatanganan Mou ini sekaligus menjadi penanda bahwa komitmen PJB dalam energi bersih mendapatkan perhatian dari dunia internasional.
Direktur Operasi 1 PT PJB, Yossy Noval menyampaikan latar belakang tercapainya kerja sama di bidang pengembangan energi bersih tersebut.
Menurutnya, PJB sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero) bersama METI memiliki kesamaan dalam akselerasi dekarbonisasi yang menggunakan teknologi alternatif seperti co-firing dan mono-firing.
PJB juga memiliki semangat untuk mencapai target Emisi Net-Zero pada tahun 2060. Penggunaan amonia sebagai bahan bakar dapat mendorong tercapainya energi yang lebih hijau, hal ini dikarenakan amonia NH3 tidak mengandung unsur karbon, sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
“PT PJB telah mendorong energi bersih dan hijau melalui pengelolaan 13 PLTU yang sudah go live komersil co-firing dan 20 PLTU yang dalam tahap uji coba. Kerja sama dengan IHI akan menebalkan komiten PT PJB dalam mengedepankan energi bersih terutama penggunaan ammonia yang mendukung program Net Zero Emission”, ungkap Yossy Noval.
IHI sendiri telah berhasil mengembangkan ammonia co-firing sebesar 20% dan melihat potensi penerapan teknologi yang sama pada PLTU yang dikelola oleh PJB. Melalui diskusi tingkat lanjut, PJB dan IHI sepakat akan melaksanakan studi kelayakan penggunaan ammonia co-firing dan mono-firing pada PLTU Gresik Unit 1-2 yang berkapasitas 2x100 MW dan menjadikannya sebagai proyek percontohan.
Koji Takeda, Managing Executive Officer, President of Resources, Energy & Environment Business Area IHI Corporation juga mengungkapkan harapan akan kerja sama yang terbentuk.
“Kami mendukung upaya PJB untuk terus mencari peluang pemanfaatan energi alternatif, melakukan komitmen dengan melakukan kajian dan riset bersama, serta mendorong berkembangnya teknologi tersebut. Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang terbangun”, ucap Koji.
IHI Corporation adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis penyediaan solusi pengurangan karbon untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan pengoperasian pembangkit yang ada. Kerja sama dengan PJB akan mendorong peningkatan kualitas terhadap inovasi co-firing yang sejalan dengan arah kebijakan bauran energi nasional sebesar 23% di tahun 2025 dan juga Inisiatif Strategi Transisi Energi Asia yang diumumkan oleh Kementerian METI Jepang pada tanggal 24 Mei 2022.
Bersama dengan IHI, PJB bertujuan untuk mengembangkan ammonia dan bahan bakar bebas karbon yang lain untuk mampu diserap sebagai alternatif bahan bakar pada PLTU yang memiliki pengaruh terhadap perbaikan kualitas lingkungan sebagai energi bersih dan hijau.
Studi dan pengembangan energi bersih dan hijau yang diinisiasi oleh PJB dan IHI merupakan salah satu cara untuk mewujudkan lingkungan yang netral karbon dan upaya bersama sebagai percontohan kepada negara- negara di ASEAN dan juga dunia.
Dengan menunjukkan pengenalan ammonia sebelum penyelenggaraan G20 (Oktober 2022) , PJB dan Indonesia akan diakui di seluruh dunia sebagai negara yang mengedepankan isu lingkungan dalam pengembangan produksi energi berbasis lingkungan. (RO/E-1)
PT Medco Energi Internasional Tbk, melalui anak usahanya PT Medco Power Indonesia (Medco Power), memulai operasi komersial PLTS berkapasitas 25 di Bali Timur.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Indonesia diproyeksikan akan menjadi net importer gas fosil pada 2040, hingga dampak kesehatan dan lingkungan yang meningkat di sekitar pembangkit.
Investasi untuk pembangkit listrik sebesar Rp2.133,7 triliun, di mana sekitar 73% dialokasikan untuk partisipasi pihak swasta atau independent power producer (IPP).
PT Blasfolie Internasional Indonesia, salah satu perusahaan kemasan plastik di Indonesia yang berdiri pada 2015, meresmikan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Berkat Cawan Group, resmi mengamankan dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) untuk dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) strategis.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
PEMERINTAH membatalkan rencana kebijakan diskon tarif listrik 50 persen tahap kedua untuk Juni-Juli 2025.
Pemerintah berencana kembali menggulirkan program diskon tarif listrik sebesar 50% bagi pelanggan rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 volt ampere (VA).
Pendidikan kritis soal transisi energi bersih terbarukan pun semakin krusial. Sebab, krisis iklim menjadi tantangan yang akan semakin masif dihadapi generasi muda di masa mendatang.
Pengesahan RUPTL juga menunjukkan komitmen Pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan energi dan transisi energi di Tanah Air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved