Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERWAKILAN Petani Sawit Swadaya Berkelanjutan mengunjungi Kantor Staf Kepresidenan (KSP) pada Jumat (22/4) ini.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko diminta memfasilitasi masalah pendanaan program sarana dan prasarana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Perwakilan petani sawit, Rukaiyah Rafik, menjelaskan dukungan dana dibutuhkan untuk perbaikan kelembagaan.
Berikut, urusan pendataan, mengurus Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO) dan dukungan peremajaan kebun sawit rakyat.
Baca juga: Kejar Target Peremajaan Sawit Rakyat, Skema Kemitraan Diterapkan
"Serta sarana dan prasarana untuk petani, khususnya petani sawit swadaya,” terang Rukaiyah di gedung KSP Jakarta, Jumat (22/4).
Rukaiyah mengatakan bahwa petani sawit swadaya berperan penting dalam menjamin pasokan CPO Indonesia. Menurutnya, dengan mengelola 6,7 hektare, petani sawit swadaya berkontribusi pada pendapatan pungutan ekspor sebesar 41%.
Namun, pihaknya menilai pungutan ekspor yang dikelola oleh BPDPKS, belum dirasakan manfaatnya oleh petani sawit swadaya. “Kami minta Kantor Staf Presiden bisa memfasilitasi kami untuk bisa terlibat di dalam BPDPKS,” imbuhnya.
Baca juga: Petani Sawit Minta Kejagung Selidiki Subsidi Minyak Goreng dari Dana Sawit
Dengan adanya perwakilan petani sawit swadaya di BPDPKS, dukungan dana bisa diperoleh untuk peningkatan kualitas sumber daya petani. Seperti, pelatihan dan pengembangan sarana prasarana perkebunan kelapa sawit.
Menanggapi hal itu, Moeldoko menngatakan petani sawit seharusnya menjadi pelaku utama rantai pasok minyak kelapa sawit (CPO) untuk minyak goreng dan biodiesel. Namun, saat ini petani sawit hanya bisa menanam dan menunggu hasil panen.
"Petani sawit swadaya harus mau berubah dan terus meningkatkan kemampuan produksinya. Sehingga, bisa menghasilkan bahan baku yang berkualitas," tutur Moeldoko.(OL-11)
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Kelompok Tani Tri Cipta menyerahkan sebanyak 500 kg bawang merah. Sebelumnya, telah diserahkan pula 230 kg cabai rawit merah kepada pedagang Pasar Cimindi.
Faktor tidak terlihat dalam pembangunan sirkuit Formula E adalah struktur tanah yang gembur dan tidak padat.
Dari beberapa usulan yang diajukan PT Jakpro, DPRD DKI Jakarta hanya menyetujui pendanaan ITF Sunter, karena sudah memenuhi sejumlah kriteria.
Manajemen Jakpro juga menegaskan bahwa penyelenggaraan Formula E ke depan akan murni dengan skema bisnis ke bisnis (B to B) dan tidak ada anggaran dari APBD yang keluar.
Di tengah ancaman krisis pangan hingga keuangan, 70 negara telah mengajukan proposal bantuan kepada PBB, dengan 69 negara di antaranya telah disetujui senilai US$17 juta.
Dalam konferensi COP27 di Mesir, sejumlah negara berkembang memperingatkan bahwa negara kaya gagal dalam memenuhi komitmen terdahap upaya mengatasi pemanasan global.
Response Fund sebagai salah satu upaya untuk mempersiapkan diri dari kemungkinan adanya ancaman kedaruratan kesehatan masyarakat di masa mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved