Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, langkah menteri-menteri keuangan negara barat untuk walkout (keluar/tidak menhgadiri) pertemuan G20, tidak menghalangi tujuan utama forum tersebut. Kerja sama ekonomi dan kolaborasi untuk pemulihan ekonomi dunia masih menjadi agenda prioritas.
"Meski dalam hal ini ada kecaman keras terkait perang di Ukraina oleh Rusia, namun semua anggota justru mendasari perlunya kita untuk dapat terus menjaga kerja sama G20 dan pentingnya multilateralisme," ujarnya dalam Konferensi Pers Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20, Kamis (21/4) dini hari.
Sri Mulyani mengatakan, dalam pertemuan tersebut, seluruh perwakilan negara mengutarakan pendapatnya mengenai kondisi di Eropa Timur.
Hal itu menurutnya penting agar ada pendekatan dan pandangan yang sama dalam mengatasi ketegangan yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina.
"Saya pikir itu adalah sesuatu yang benar-benar sangat kuat diungkapkan selama pertemuan. Jadi saya yakin ini tidak akan mengikis kerja sama serta peran forum G20," tuturnya.
Sebagai Ketua Presidensi, Indonesia mengarahkan fokus pembahasan forum G20 pada upaya penanganan yang bisa dilakukan untuk keluar dari masa sulit ini.
Pandemi covid-19 beserta dampaknya, gangguan rantai pasok, harga-harga komoditas yang melambung, dan penanganan dampak perang menjadi isu yang akan dipertajam dalam pertemuan.
Diketahui sebelumnya, sejumlah menteri keuangan negara barat memilih untuk walkout dalam pertemuan G20. Itu dikarenakan Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov menghadiri pertemuan tersebut.
Sejumlah menteri keuangan yang disebut akan walkout dari pertemuan itu ialah Menkeu Amerika Serikat Janet Yellen, Menkeu Inggris Rishi Sunak dan diikuti oleh Menkeu dari anggota G7. (OL-13)
Baca Juga: G20 Sambut Baik Rencana AS Lakukan KTT Pangan
Pemerintah didorong melakukan reformasi menyeluruh terhadap struktur tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT).
PEMERINTAH bakal memayungi Koperasi Desa Merah Putih yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Kopdes Merah Putih itu dapat menikmati fasilitas kredit
Pemerintah mengajukan penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun untuk mendanai defisit APBN 2025 yang diproyeksikan melebar menjadi 2,78% dari PDB.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Ketidakpastian dunia saat ini disebut bakal bersifat permanen dan mengubah tatanan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved