Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KONFLIK Rusia dan Ukraina tidak berdampak langsung pada perekonomian Indonesia. Hal itu sejalan dengan minimnya hubungan dagang Indonesia dengan dua negara yang sedang berkonflik tersebut.
"Relasi perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Rusia serta Ukraina, cukup rendah Neraca dagang dengan Rusia relatif kecil, hanya US$239,79 juta dan Investasi langsung senilai US$23,21 juta. Sementara dengan Ukraina, nilainya minus US$623,89 juta dan total investasi langsung hanya US$1,6 juta," ujar Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Panutan Sulendrakusuma melalui keterangan resmi, Rabu (23/3).
Kendati demikian, pemerintah tentu melakukan sejumlah antisipasi guna mencegah munculnya dampak buruk yang mungkin terjadi jika perang antarkedua negara itu tidak kunjung berakhir.
Konflik antara Rusia dan Ukraina telah membuat harga energi melambung tinggi. Pasalnya, Rusia merupakan salah satu pemasok terbesar gas di dunia.
Meskipun Indonesia tidak mengimpor gas langsung dari 'Negeri Beruang Merah', kenaikan harga energi untuk negara-negara lain akan berpengaruh pada biaya logistik di sana.
Kondisi itu akan membuat harga beberapa komoditas naik, termasuk yang diimpor Indonesia seperti gandum, kedelai, jagung dan sapi.
Hal itu tentu saja berpengaruh pada industri makanan, restoran dan pelaku katering.
“Ini berpotensi menyebabkan kenaikan laju inflasi di dalam negeri,” kata Panutan.
Secara umum, Panutan berpendapat, konflik Rusia dan Ukraina bisa memberikan dampak besar berupa kenaikan harga secara global pada tiga sektor utama, di antaranya, energi, pertanian dan manufaktur.
Seperti diketahui, Rusia merupakan produsen minyak terbesar ketiga di dunia dan memenuhi 11% dari kebutuhan minyak global. Namun dari segi konsumsi mereka hanya 4%. Selain itu, Rusia juga produsen gas terbesar dan produsen batu bara ke enam terbesar di dunia.
“Perang akan menyebabkan melambungnya harga minyak dunia, gas dan batu bara. Harga minyak untuk jenis Brent sudah mencapai US$101,68/barel,” kata Panutan menjelaskan.
Dari sisi pertanian, lanjut Panutan, Rusia bersama dengan Ukraina merupakan pemasok 29% kebutuhan gandum global, 17% pasokan jagung dan 76% minyak goreng dari jenis bunga matahari.
Adapun dari sisi industri manufaktur, Rusia memasok 35% kebutuhan paladium, 10% platinum, 6% aluminium, 5% nikel dan biji baja 4%. “Kenaikan harga metal tersebut akan menyebabkan kenaikan biaya bahan baku terutama untuk industri manufaktur otomotif dan elektronik,” tutur Panutan.
Selain itu akan terjadi kenaikan harga emas disebabkan emas menjadi alat tukar paling aman selama terjadi perang dan merupakan medium penyimpanan aset konvensional. (OL-8)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan tidak akan menyerahkan wilayah negaranya.
Cara terbaik untuk mengakhiri perang yang mengerikan antara Rusia dan Ukraina adalah melalui “Kesepakatan Perdamaian” yang komprehensif.
Trump mendukung rencana Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan menyerahkan wilayah yang belum ditaklukkan kepada Rusia.
Trump dan Putin menunjukkan sikap optimistis usai melangsungkan pertemuan tertutup selama lebih dari tiga jam.
Presiden Rusia Vladimir Putin menilai perang Ukraina bisa dihindari jika Donald Trump menjabat pada 2022.
Donald Trump dan Vladimir Putin bertemu untuk membhasa mengakhiri perang di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan tidak akan menyerahkan wilayah negaranya.
Cara terbaik untuk mengakhiri perang yang mengerikan antara Rusia dan Ukraina adalah melalui “Kesepakatan Perdamaian” yang komprehensif.
Trump mendukung rencana Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan menyerahkan wilayah yang belum ditaklukkan kepada Rusia.
Trump dan Putin menunjukkan sikap optimistis usai melangsungkan pertemuan tertutup selama lebih dari tiga jam.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang Donald Trump untuk mengadakan putaran pembicaraan selanjutnya di Moskow.
Donald Trump dan Vladimir Putin bertemu untuk membhasa mengakhiri perang di Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved