Ekonomi Digital Butuh 17 Juta Tenaga Kerja, Erick Thohir Ajak Pemuda Melek Teknologi 

M. Ilham Ramadhan Avisena
19/3/2022 21:45
Ekonomi Digital Butuh 17 Juta Tenaga Kerja, Erick Thohir Ajak Pemuda Melek Teknologi 
Menteri BUMN Erick Thohir(Antara/Dhemas Reviyanto)

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak insan muda Indonesia untuk melek teknologi agar bisa bersaing di bursa ketenagakerjaan di masa mendatang. Pemerintah, sebutnya, telah memetakan rencana hilirisasi digitalisasi sebagai penggerak ekonomi yang membutuhkan sekitar 17 juta tenaga kerja. 

Hal itu ia sampaikan dalam acara Multaqo VII OIAA dan Seminar Nasional bertema Promoting Religious Moderation Values to Encourage Country Sustainable Development Performance; The Economic, Social and Environment Standpoint, Sabtu (19/3). 

"Di ekonomi digital yang akan dihilirisasikan, Indonesia butuh 17 juta lapangan kerja baru untuk mahasiswa yang melek teknologi. Kalau tidak, ke depan akan sangat sulit mendapatkan pekerjaan," kata Erick. 

Baca juga : Pelatihan Vokasi Jadi Solusi Percepatan Pemenuhan Kebutuhan SDM Terampil 

Karenanya, dia mendorong universitas di Indonesia untuk bisa menyesuaikan kurikulum dan bahan ajar baru yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja di masa mendatang. Jangan sampai, bahan ajar dan mata kuliah yang disediakan tak lagi memiliki korelasi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. 

Pemimpin-pemimpin universitas dan perguruan tinggi Indonesia, imbuh Erick, mesti cermat melihat perkembangan yang ada. Jeli melihat kebutuhan pasar tenaga kerja dinilai penting untuk menyiapkan generasi muda Indonesia bisa bersaing. 

"Ini juga supaya kita menjadi tulang punggung dari lapangan pekerjaan yang tersedia. Kalau tidak, jangan salahkan siapa-siapa. Salahkan diri kita sendiri karena kesempatan besar, ekonomi besar, lapangan kerja tersedia, tapi kita tidak bisa mengisi," pungkasnya. (OL-7)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya