Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Softbank Cabut dari Proyek IKN, Luhut Bidik Investor dari Arab Saudi

Insi Nantika Jelita
17/3/2022 14:10
Softbank Cabut dari Proyek IKN, Luhut Bidik Investor dari Arab Saudi
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau produksi produk manufaktur di Bandung.(Antara)

MENKO Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa setelah mundurnya perusahaan Jepang, Softbank dalam pembiayaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN)di Kalimantan Timur, pihaknya mengandalkan Arab Saudi sebagai investor utama.

Peluang investasi itu tengah dikomunikasikan Luhut bersama Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud (MBS). Bahkan, tim dari Kemenko Marves dikirimkan ke Arab Saudi untuk menindaklanjuti komitmen investasi tersebut.

"Sekarang ini lagi terus bicara, intensif sekali. Crown Prince (MBS) sangat progresif. Dia WhatsApp saya terus, bertanya bagaimana progresnya," jelas Luhut di Jakarta, Kamis (17/3).

Baca juga: Presiden: Pembangunan IKN Bisa Selesai dalam 20 Tahun

Investasi dari Arab Saudi bakal digelontorkan melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign wealth fund (SWF) Indonesia. Komitmen tersebut, kata Luhut, sudah dikoordinasikan dengan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan wakil otorita Dhony Rahajoe.

"Kita dapat US$20 miliar dari Uni Emirat Arab ke SWF Indonesia. Sekarang, Arab Saudi menawarkan setelah bertemu dengan MBS. Tadi malam saya bicara dengan Pak Bambang dan Pak Doni, mereka sangat profesional," klaim Luhut.

Baca juga: Pasar Domestik Bisa Diandalkan untuk Biayai Defisit Anggaran

Disinggung penyebab Softbank mundur dari proyek IKN, Luhut menegaskan bahwa hal itu terkait masalah internal perusahaan asal Jepang yang mengalami kerugian. Padahal, mereka sempat berkomitmen mengucurkan dana US$100 miliar untuk pembangunan IKN.

Sepanjang Juli-September 2021, dengan adanya penurunan valuasi dalam portofolio unit teknologi, Vision Fund, mengakibatkan Softbank rugi Rp49,9 triliun.

"Softbank memang mengalami penurunan (keuangan), karena bermasalah dan Vision Fund kolaps, ya akhirnya nggak jadi (investasi). Sekarang kita harapkan dari Abu Dhabi dan Saudi," pungkas Luhut.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya