Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Insan Pertanian Harus Adaptasi dengan Perubahan dan Mitigasi Iklim

Mediaindonesia.com
20/1/2022 14:30
Insan Pertanian Harus Adaptasi dengan Perubahan dan Mitigasi Iklim
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan Dedy Nursyamsi.(Ist)

SALAH satu upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan pertanian ialah melalui penyuluhan. Untuk itu, Kementan memperkuat kegiatan penyuluhan terutama antisipasi dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Hal ini disampaikan dalam rapat kerja Penguatan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian melalui Dana Dekonsentrasi, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, 19-22 Januari 2022.

Sebanyak 64 peserta dari 33 provinsi mengikuti kegiatan ini. Yang hadir pada pertemuan ini ialah kepala dinas pertanian provinsi, kepala dinas penyuluhan, dan kepala UPTD mewakili daerah masing-masing.

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kegiatan penyuluhan ini sangat penting. "Kegiatan penyuluhan merupakan bekal yang diberikan kepada petani untuk memperkuat pertanian. Harapannya, produktivitas bisa meningkat, sehingga pendapatan petani juga meningkat," katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, yang membuka rapat kerja penyuluhan pertanian nasional, menyampaikan sejumlah hal. Menurutnya, pandemi covid-19 dan perubahan iklim berdampak sangat luar biasa terhadap perubahan lingkungan strategis global dan ketahanan pangan nasional.

"Ancaman yang muncul di antaranya musim kemarau panjang, terjadinya krisis pangan, restriksi ekspor pangan global, dan penurunan daya beli masyarakat," katanya.

Dedi menambahkan, untuk menjaga pangan di tengah pandemi, Presiden Joko Widodo telah mengamanatkan semua kementerian dan lembaga negara untuk memprioritaskan kebutuhan pangan sebagai pasokan masyarakat.

"Untuk itu, kita harus beradaptasi dan mitigasi iklim dengan menghadirkan kesatuan emosional dan kebersamaan dengan gubernur, bupati/wali kota, dan pejabat pemerintah daerah lainnya, termasuk para penyuluh pertanian untuk mengantisipasi perubahan iklim dan cuaca ekstrem," katanya.

Pria yang akrab disapa Prof Dedi itu mengatakan, pertanian menempati posisi sentral dalam pembangunan nasional. Selain sebagai penyedia pangan bagi penduduk Indonesia, sektor pertanian juga berperan sebagai penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.


Baca juga: TPA Dorong Transformasi Digital di Industri Kelapa Sawit


"Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) 2020, sektor pertanian menyumbang pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) terbesar yaitu sebesar 16,24% (menurut lapangan usaha), jika dibandingkan dengan sektor lainnya yang mengalami penurunan bahkan mengalami pertumbuhan negatif (rugi)," katanya. 

Untuk mendukung pertumbuhan pembangunan pertanian, berbagai program dan kegiatan telah dirancang serta diimplementasikan Kementan.  Implementasi tersebut diharapkan dapatmewujudkan tercapainya Program Pembangunan Pertanian, yaitu Program Prioritas, Program Reguler Maksimum, dan Program Reguler.

Program Prioritas Kementan ialah Food Estate yang saat ini berada di  Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Humbang Hasundutan di Sumatra Utara, dan Kabupaten Sumba Tengah di Nusa Tenggara Timur.

"Sedangkan untuk Program Reguler Maksimum, khususnya pada kegiatan Penyuluhan Pertanian yang meliputi Apresiasi SDM Pertanian 2022, Lomba Video Blog Penyuluh Pertanian Tingkat Nasional, Jambore Penyuluh Pertanian, Pelatihan Smart Farming bagi Petani Milenial, Pembangunan dan Renovasi Balai Penyuluhan Pertanian, Video Success Story Penyuluh dan Petani, dan Video Tematik Pertanian," katanya.

Ditambahkannya, guna mewujudkan pencapaian tujuan dan output pembangunan pertanian, maka diperlukan modernisasi pertanian yang salah satunya didukung oleh sumberdaya manusia pertanian yang maju, mandiri dan modern.

"Untuk itu, pada tahun ini, BPPSDMP merancang arah kebijakan pada penguatan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, penguatan pendidikan vokasi pertanian, penguatan pelatihan vokasi dan sertifikasi profesi pertanian, dan penguatan reformasi birokrasi BPPSDMP yang efektif dan efisien," urainya.

Dedi juga mempertegas jika penyuluhan pertanian masih menjadi program utama dalam pengembangan SDM Pertanian. (RO/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik