Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Inflasi Inggris Alami Percepatan, Warganya Tertekan Biaya Hidup

Mediaindonesia.com
19/1/2022 20:59
Inflasi Inggris Alami Percepatan, Warganya Tertekan Biaya Hidup
Seorang penjual mengemas produk yang dibeli pelanggan di pasar Whitechapel di London timur pada 10 Januari 2022.(AFP/Daniel Leal.)

INFLASI tahunan Inggris dipercepat mendekati level tertinggi dalam 30 tahun pada Desember 2021. Ini memicu kekhawatiran atas tekanan biaya hidup karena upah gagal mengimbanginya.

Perekonomian di seluruh dunia sedang berjuang melawan inflasi tinggi selama beberapa dekade yang memaksa bank sentral untuk menaikkan suku bunga. Ini pun dilakukan Bank of England (BoE) yang bulan lalu menaikkan biaya pinjaman utamanya untuk pertama kali dalam lebih dari tiga tahun.

Tingkat inflasi Inggris mencapai 5,4% bulan lalu. "Angka ini naik lebih jauh di atas target kenaikan harga untuk pakaian, energi domestik, makanan, dan furnitur," kata Kantor Statistik Nasional (ONS) dalam pernyataannya, Rabu (19/1).

BoE bertugas menjaga inflasi mendekati target 2,0%. Sekarang diperkirakan target itu akan naik lagi dalam pertemuan berikutnya pada Februari di tengah meredanya kekhawatiran atas dampak ekonomi dari varian virus korona omikron. Kurs pound pada Rabu mencapai puncaknya dalam 22 bulan terakhir versus euro di tengah meningkatnya harapan kenaikan suku bunga lain.

Menteri Keuangan Rishi Sunak berkeras bahwa pemerintah Konservatif memahami biaya hidup yang tertekan. Namun, oposisi utama Partai Buruh berpendapat bahwa keluarga akan diguncang oleh kenaikan pajak substansial dan kenaikan besar dalam tagihan listrik.

Biaya hidup

Biaya hidup di Inggris diperkirakan melambung lebih tinggi pada April karena kenaikan pajak dan rencana kenaikan lebih lanjut untuk tagihan listrik domestik. Asuransi nasional, yang dibayar oleh pekerja dan majikan, sedang dicabut untuk membantu mendanai perawatan sosial bagi orang tua.

Analis memperkirakan kenaikan pajak yang lebih menyakitkan untuk membayar tagihan besar untuk covid-19. Selain itu, harga listrik dan gas akan meroket lebih tinggi ketika pemerintah Inggris segera menaikkan batas tagihan listrik di tengah biaya keseluruhan yang memecahkan rekor.

"Dengan harga konsumen naik pada tingkat tercepat selama tiga dekade dan pertumbuhan upah melambat, warga Inggris semakin tertekan oleh biaya hidup," kata Jay Mawji, kepala penyedia perdagangan IX Prime.

Inflasi tahunan Inggris terakhir lebih tinggi pada Maret 1992 ketika mencapai 7,1%. Angka tersebut telah mencapai level tertinggi satu dekade di 5,1% pada November. "Tingkat inflasi naik lagi pada akhir tahun dan belum pernah lebih tinggi selama hampir 30 tahun," kata kepala ekonom ONS Grant Fitzner.

"Harga pangan kembali tumbuh kuat sementara kenaikan furnitur dan pakaian juga mendorong inflasi tahunan." Konsumen dan bisnis berjuang dengan biaya yang melonjak, juga dilanda gejolak pandemi yang sedang berlangsung dan masalah rantai pasokan.

Baca juga: OPEC: Permintaan Minyak 2022 Mampu Atasi Ancaman Omikron

Pada saat yang sama, upah riil pada November turun pada tahun tersebut untuk pertama kali sejak pertengahan 2020 menyusul lonjakan inflasi.

Penaikan suku bunga 

"Lebih banyak penderitaan terbentang di depan dalam bentuk penaikan pajak pada April dan kemungkinan lonjakan tagihan listrik sebesar 50%," tambah Mawji. BoE pada Desember telah menaikkan biaya pinjaman utamanya menjadi 0,25% dari level rekor terendah 0,1%, karena berusaha memerangi inflasi.

Ekonom Capital Economics Paul Dales memperkirakan BoE akan menaikkan suku bunga menjadi 0,5% bulan depan. Pedagang ekuitas Marc Kimsey, di pialang saham Frederick & Oliver, setuju bahwa penaikan suku bunga Februari sekarang menjadi tak terelakkan.

Gubernur Bank of England Andrew Bailey akan membahas tentang inflasi yang meroket di komite parlemen, Rabu malam. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik