PERMINTAAN global terhadap minyak diperkirakan tetap kuat pada 2022. Hal tersebut pun mengatasi gangguan jangka pendek yang disebabkan oleh varian virus korona omikron. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan itu pada Selasa (18/1).
Namun kelompok produsen minyak utama yang dipimpin Saudi memperingatkan jenis virus di masa depan dan pembatasan perjalanan terkait pandemi dapat mengancam pemulihan ekonomi global. Perkiraan positif datang karena harga patokan minyak mentah Brent mencapai level tertinggi sejak 2014.
Penyebaran omikron yang cepat di seluruh dunia memaksa negara-negara untuk memberlakukan kembali larangan perjalanan dan pembatasan sosial setelah kemunculannya pada November. Sejak itu penelitian menunjukkan varian yang sangat menular menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah sehingga memberikan optimisme untuk pemulihan ekonomi yang berkelanjutan pada 2022 yang mendorong permintaan minyak.
Laporan pasar minyak bulanan OPEC memberikan perkiraan permintaan minyak yang kuat. OPEC memperkirakan pertumbuhan permintaan tidak berubah dari prediksi sebelumnya pada 4,2 juta barel per hari pada 2022.
Total konsumsi global diperkirakan mencapai 100,8 juta barel per hari tahun ini. OPEC memperkirakan dampak omikron ringan dan berumur pendek. Meskipun demikian, "Masih ada ketidakpastian mengenai varian baru dan pembatasan mobilitas baru di tengah pemulihan ekonomi global yang stabil," ujar laporan itu.
Baca juga: Target Produksi Tahunan Toyota Direvisi karena Kekurangan Cip
Kemacetan rantai pasokan, masalah perdagangan yang sedang berlangsung, dan dampaknya terhadap kebutuhan bahan bakar industri dan transportasi tetap menjadi faktor utama ketidakpastian. Namun laporan itu mengatakan pasar minyak diperkirakan tetap didukung dengan baik sepanjang 2022. (AFP/OL-14)