Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Di 2022, Ada 30 Perusahaan akan Lakukan IPO di Pasar Modal Indonesia

Fetry Wuryasti
16/1/2022 10:52
Di 2022, Ada 30 Perusahaan akan Lakukan IPO di Pasar Modal Indonesia
Pegawai melintas di dekat monitor pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

HINGGA Jumat (14/1), Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 2 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp723 Miliar. Hingga saat ini, terdapat 30 perusahaan dalam daftar antrian pipeline pencatatan saham BEI.

Rinciannya 4 perusahaan aset skala kecil di bawah Rp50 miliar, 14 perusahaan aset skala menengah antara Rp50 miliar s.d. Rp250 miliar, dan 12 perusahaan aset skala besar, di atas Rp250 miliar.

Di dalam pipeline, terdapat 4 perusahaan dari sektor industrials, 4 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, 9 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 4 perusahaan dari sektor teknologi..

Kemudian ada 1 perusahaan dari sektor healthcare, 2 perusahaan dari sektor energy, 1 perusahaan dari sektor financials, 3 perusahaan dari sektor properties & real estate, dan 2 perusahaan dari sektor infrastructures.

Di 2021 lalu, telah hadir dua IPO perusahaan teknologi unicorn di tahun, yakni PT Bukalapak.com Tbk, yang menorehkan sejarah sebagai Unicorn pertama di Pasar Modal Indonesia dan di Bursa Kawasan ASEAN dengan total fundraised yang juga terbesar dalam 2 dasawarsa terakhir yaitu sebesar US $1,3 miliar atau Rp21,9 triliun.

Selain itu, juga ada tercatat PT Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) pada November 2021 sebesar Rp18,78 triliun yang juga sebagai IPO anak perusahaan BUMN terbesar yang merupakan perusahaan teknologi.

"Sebagaimana kita ketahui juga dimana saat ini sangat ramai bermunculan unicorn baru di Indonesia sehingga membuat Indonesia sebagai pencetak perusahaan dengan status unicorn terbesar di ASEAN," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, Minggu (16/1).

Dengan adanya terobosan baru dari Pasar Modal Indonesia seperti penerapan Saham dengan Hak Suara Multipel (SHSM) untuk IPO dan adanya perubahan peraturan Bursa No I-A yang memberikan pintu yang lebih luas bagi perusahaan dari berbagai sektor untuk tercatat di Papan Utama atau Papan Pengembangan, BEI optimistis inisiatif ini dapat disambut dengan baik khususnya oleh perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia yang sedang berkembang pesat.

"Terkait dengan nama calon Perusahaan Tercatat, Bursa belum dapat menyampaikan informasinya secara detil sampai dengan adanya ijin publikasi dari OJK sebagaimana diatur dalam POJK Nomor X.A.2," kata Nyoman. (Try/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik