Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KEPALA Ekonom Permatabank, Josua Pardede menegaskan, pemerintah perlu mendorong kebijakan DHE (Devisa Hasil Ekpor) bekerja sama berbagai otoritas terkait melalui berbagai insentif sebagai upaya untuk meminimalisir dampak percepatan proses kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Fed.
"Hal ini akan mendorong harapan permintaan akan Dolar AS dapat tertahan," ungkapnya kepada Media Indonesia, Jumat (7/1).
Kebijakan itu pun akan ditambahkan dengan langkah Bank Indonesia (BI) yang secara jelas menyatakan belum akan merespon kenaikan suku bunga The Fed dengan kenaikan suku bunga dalam negeri yang diungkapkan dalam RDG (Rapat Dewan Gubernur) terakhir di tahun 2021.
Menurut Josua, hal tersebut menyiratkan bahwa BI akan mengintervensi melalui instrument lainnya dalam menahan laju depresiasi Rupiah yang mungkin terjadi.
"Hal ini wajar dilakukan oleh BI, mengingat kenaikan suku bunga di tengah proses pemulihan akan mendorong perlambatan pertumbuhan ekonomi," kata Josua.
Baca juga : Bahlil Sebut IUP 2.078 Perusahaan Tambang Sudah Pasti Dicabut
Secara umum, lanjutnya, tingkat keparahan dari kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan cukup terbatas pada semester I 2022, mengingat para investor sudah memperkirakan terlebih dahulu, dengan mempertimbangkan sejarah dari taper tantrum.
Tidak hanya itu, eksposur dari pasar obligasi Indonesia terhadap investor asing juga dikatakan jauh lebih rendah dibandingkan pada 2013-2015 akibat kepemilikan investor asing yang berada di bawah 20%.
"Cadangan devisa pada akhir 2022 diperkirakan akan berada di kisaran US$150-152 miliar," tuturnya.
Dengan mempertimbangkan solidnya fundamen ekonomi Indonesia, Josua menilai cadangan devisa yang tetap berada dalam posisi yang kuat diperkirakan akan mendukung terjaganya stabilitas rupiah di tengah normalisasi kebijakan moneter The Fed.
"Langkah-langkah stabilisasi triple intervention juga akan dilakukan oleh BI untuk mengelola stabilitas makro sebelum mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga acuan dalam rangka menjangkar ekspektasi inflasi dan stabilitas rupiah," pungkas Josua. (OL-7)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Dari dana sebesar US$22,9 miliar itu, sebanyak US$7,6 miliar ditempatkan di rekening umum valuta asing (valas).
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved