Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
MEMBANGKITKAN kembali Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan kunci kebangkitan ekonomi masyarakat. Salah satu cara untuk kembali membangkitkan UMKM agar kembali berjaya adalah dengan melakukan transformasi.
“Karena itu, BUMN harus menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi saat pandemi, salah satunya dengan melakukan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Anggota Komisi VI DPR RI Bidang BUMN Abdul Hakim Bafagih dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (29/12).
Menurut dia, salah satu kewajiban BUMN adalah melakukan pembinaan lingkungan melalui pemberdayaan masyararakat. CSR BUMN harus diarahkan kepada ekonomi produktif dan ekonomi kreatif. CSR BUMN juga bisa dilakukan dengan menguatkan koperasi.
Baca juga: OJK Ajak Milenial Kembangkan UMKM Sektor Pertanian
“Inilah yang menjadi dasar penyelenggaraan seminar sosialisasi peran BUMN untuk pemberdayaan masyarakat,” lanjut dia.
Ketua Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Madiun Ajar Dwija Tanaya menambahkan, selama ini UMKM berjuang sendirian. Banyak UMKM yang tidak tersentuh oleh CSR BUMN sehingga butuh diasuh.
“Jadi bukan hanya pelatihan saja, tapi juga menghidupkan UKM dengan terus melakukan pendampingan sampai UKM tersebut hidup mandiri,” tandas dia. (R-3)
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PT Vale Indonesia (Tbk) berhasil mempertahankan kinerja yang kuat dan terus menegaskan posisinya sebagai pemimpin industri dalam bidang keberlanjutan, inovasi, dan kemajuan.
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Cikarang kini menjadi saksi lahirnya babak baru industri pendingin udara nasional. DAIKIN resmi memulai operasi pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia
REI tegaskan properti sebagai pengungkit ekonomi nasional lewat pendekatan Propertinomic, dimulai dari Kalimantan Timur, jantung Ibu Kota Negara (IKN).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2025 hanya 4,87%, terendah dalam 4 tahun. Simak 7 fakta penting penyebab perlambatannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved