Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Harga Cabai Rawit dan Minyak Goreng Melonjak di Pasar Senen

Rahmatul Fajri
27/12/2021 15:15
Harga Cabai Rawit dan Minyak Goreng Melonjak di Pasar Senen
Cabai rawit merah(MI/Andri Widiyanto)

HARGA komoditas cabai di Pasar Senen, Jakarta Pusat melonjak hingga Rp120 ribu per kilogram. Salah satu pedagang di Pasar Senen, Ihsan (25) mengatakan harga jenis cabai rawit merah mengalami peningkatan dari Rp95 ribu ke Rp120 ribu.

"Sampai hari ini masih belum berubah, rawit setan atau merah masih paling tinggi harga jualnya di sini. Harganya kemarin itu Rp95 ribu, dan sekarang naik jadi Rp120 ribu per kilo," kata Ihsan, di Jakarta, Senin (27/12).

Baca juga: Ikappi Sayangkan Harga Minyak Goreng hingga Telur Melonjak

Ia mengatakan jenis cabai merah, hijau, dan keriting juga naik sekitar Rp10 ribu hingga Rp20 ribu. Cabai merah dan hijau kini dijual di harga Rp60 ribu. Lalu, cabai keriting dijual dengan harga Rp45 ribu. Ia mengatakan melonjaknya harga cabai turut memengaruhi harga bumbu dapur lainnya.

"Ya kalau harga cabai naik, otomatis harga bumbu yang lain kayak bawang merah - putih dan tomat juga ikut naik. Kemarin saya jual bawang merah - putih itu Rp22 ribu per kilo, tapi sekarang jadi Rp30 ribu per kilonya," kata Ihsan.

Ia mengatakan kenaikan harga cabai dipengaruhi oleh kelangkaan cabai di pasar. Ia mengatakan saat musim hujan tiba membuat petani gagal panen yang membuat kebutuhan cabai tidak terpenuhi.

"Karena musim hujan, soalnya kan sering pada gagal panen, otomatis pasokan juga langka kalau gitu. Ya pada akhirnya, karena langka, dimanfaatkan lah itu sama pengepul buat dinaikkan harganya," kata Ihsan.

Sementara itu, Roni, 45, pedagang sembako mengatakan harga minyak goreng curah juga mengalami kenaikan. Ia mengatakan harga minyak goreng curah saat ini Rp20 ribu per kilo. Naik Rp7 ribu dari sebelumnya Rp13 ribu.

"Sebetulnya udah cukup lama sih naiknya, tapi sampai hari ini alhamdulillah masih belum ada kenaikkan lagi kayak harga cabai," tutur Roni.

Meningkatnya harga minyak goreng dan cabai rawit dikeluhkan pedagang gorengan. Salah satu pelaku usaha gorengan, Eki, 25, mengeluhkan naiknya harga minyak goreng. Eki yang berjualan gorengan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu mengaku kenaikan harga minyak goreng mulai terasa sejak bulan lalu.

Eki mengatakan untuk mengakali kenaikan harga itu, ia harus mengurangi penggunaan minyak goreng. Jika biasanya ia menghabiskan lima kilogram minyak goreng per hari, kali ini ia menghabiskan empat kilogram.

"Jadinya diakalin saja dan dikurangi. Kita harus hemat pakai minyaknya," katanya.

Eki mengatakan karena berkurangnya penggunaan minyak goreng, ia pun turut mengurangi produksi gorengan. Ia mengatakan hal itu berdampak pula penurunan omzet.

"Omzet berkurang 20% lah pas harga minyak naik ini. Ya mau tidak mau, dari pada kita tidak jualan sama sekali," ujarnya.

Lebih lanjut, Eki berharap harga minyak goreng dapat segera turun, sehingga ia dapat kembali menambah produksi dan meningkatkan omzet.

"Kalau saya kan sistemnya setor, ya. Jadi, ini ada jalanin usaha orang. Kalau omzet turun kan buat saya pendapatan juga turun. Semoga harga bisa normal kembali," kata Eki. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya