Perusahaan Saudi dan Oman Sepakati Kerja Sama Rp431 Triliun

Mediaindonesia.com
07/12/2021 19:54
Perusahaan Saudi dan Oman Sepakati Kerja Sama Rp431 Triliun
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman disambut oleh Sultan Oman, Haitham bin Tariq, setibanya di bandara di ibu kota Oman, Muscat.(AFP.)

ARAB Saudi menandatangani kesepakatan dengan Oman senilai US$30 miliar atau sekitar Rp431 triliun. Media pemerintah mengatakan itu pada Selasa (7/12) ketika Putra Mahkota Mohammed bin Salman memulai tur ke negara-negara Teluk Arab, termasuk bekas saingannya Qatar.

"Sejumlah perusahaan Saudi dan Oman menandatangani 13 nota kesepahaman senilai US$30 miliar," kantor berita resmi Saudi Press Agency melaporkan. MoU antara kedua negara, yang berusaha untuk mendiversifikasi ekonomi mereka dari minyak, berkisar dari kerja sama di sektor energi dan pariwisata hingga keuangan dan teknologi.

Pangeran Mohammed, penguasa de facto Arab Saudi, tiba di Muscat pada Senin malam, pemberhentian pertama dalam tur regional menjelang pertemuan puncak Teluk Arab pada pertengahan Desember. Menurut SPA, dia juga akan mengunjungi Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, dan Qatar.

Perjalanan Pangeran Mohammed ke Doha akan menandai kunjungan pertama sejak Arab Saudi dan Qatar memutuskan hubungan empat tahun lalu. Arab Saudi, UEA, dan Bahrain memutuskan semua hubungan dengan Qatar pada Juni 2017. 

Mereka menuduh Qatar mendukung kelompok-kelompok Islam radikal dan terlalu dekat dengan saingan Riyadh, Teheran. Tuduhan ini dibantah oleh Doha. Mereka memulihkan hubungan penuh dengan Qatar pada Januari setelah pertemuan puncak bersejarah.

Kunjungan pangeran itu dilakukan di tengah kesibukan diplomasi untuk menyelesaikan perselisihan regional, terutama dengan Iran dan Turki. Ada tanda-tanda pencairan antara Arab Saudi dan Iran dalam beberapa pekan terakhir, karena Teheran dan Riyadh mengadakan beberapa putaran pembicaraan sejak April yang bertujuan meningkatkan hubungan.

Turki pun berusaha membangun kembali hubungan dengan mantan rival di Teluk, termasuk UEA dan Arab Saudi.
Ketegangan yang memanas antara Ankara dan Riyadh meningkat setelah pembunuhan pada 2018 terhadap jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat kerajaan di Istanbul.

Baca juga: Lonjakan Harta Miliarder Cetak Rekor saat Pandemi Covid-19

Tur Pangeran Mohammed bertepatan dengan kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Doha pada Selasa, meskipun menteri luar negeri Qatar mengatakan itu kebetulan. Negara-negara Teluk berusaha mendiversifikasi ekonomi mereka dari minyak, berinvestasi besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir di sektor pariwisata, hiburan, dan olahraga. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya