Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SATU pengembang properti Tiongkok gagal membayar obligasi yang jatuh tempo. Ini dikatakan karena masalah likuiditas di tengah tindakan keras pemerintah terhadap sektor yang sarat utang teersebut.
Industri realestat Tiongkok--pendorong pertumbuhan utama dalam ekonomi terbesar kedua di dunia--melemah dalam beberapa bulan terakhir setelah Beijing memperketat aturan pembelian rumah dan meluncurkan serangan regulasi terhadap spekulasi. Langkah tersebut telah membuat pusing beberapa pengembang besar, terutama Evergrande, dengan volume terbesar kedua di negara itu yang terbebani oleh utang miliaran dolar.
Pada Senin (6/12), Sunshine 100 China Holdings yang terdaftar di Hong Kong mengatakan telah melewatkan tenggat waktu pada Minggu (5/12) untuk melakukan pembayaran pokok dan bunga sebesar US$179 juta pada obligasi denga kupon 10,5%. Gagal bayar itu karena, "Masalah likuiditas yang timbul dari dampak buruk sejumlah faktor termasuk lingkungan makroekonomi dan industri realestat," kata perusahaan itu.
Sunshine 100 telah berulang kali berjuang untuk memenuhi kewajiban utangnya tahun ini. Ia pun gagal membayar obligasi pada Agustus. Perusahaan itu sekarang memiliki US$385 juta dari uang kertas dolar yang beredar, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Evergrande--yang tenggelam dalam utang US$300 miliar--sejauh ini berhasil menghindari default, tetapi memiliki kupon obligasi dolar senilai total US$$82,5 juta yang jatuh tempo Senin, ketika masa tenggang 30 hari berakhir, menurut Bloomberg. Pada Jumat, pendirinya, Xu Jiayin, dipanggil oleh pejabat setelah perusahaan mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan bahwa mereka mungkin tidak memiliki cukup uang untuk terus melakukan kewajiban keuangannya.
Pemerintah Provinsi Guangdong kemudian mengatakan akan mengirim kelompok kerja ke Evergrande untuk mengawasi dan mempromosikan manajemen risiko perusahaan. Saham raksasa properti itu jatuh lebih dari 12% ketika pasar dibuka Senin pagi.
Baca juga: Tiongkok Minta Perusahaan Transportasi Daring Didi Tinggalkan Bursa New York
Pengembang saingannya, Kaisa, pekan lalu mengatakan telah gagal dalam tawaran untuk pertukaran utang yang akan memberinya waktu penting untuk membayar kembali sebagian obligasinya. (AFP/OL-14)
PASAR modal sedang mencermati fenomena backdoor listing, yakni proses masuknya entitas baru melalui akuisisi perusahaan tercatat tanpa IPO.
MENJAWAB tren interior bergaya kontemporer dan heritage, Idemu memperkenalkan Amarta, koleksi interior yang terinspirasi kekayaan tradisional dan budaya lokal.
Hal lain yang menurutnya menjadi pertimbangan masyarakat dalam negeri membeli properti adalah pemberian kebebasan dari pengembang.
Fahri memastikan dana yang pembangunan 1 juta unit tersebut ada dan banyak karena ada unsur bisnis bahkan saat mendaftar dan mengantre sehingga pola keuangannya akan sangat banyak.
Konsep hunian hijau kembali mencuri perhatian dunia internasional,FIABCI World Prix d’Excellence Awards 2025, yang digelar pada Juni lalu di Lagos, Nigeria.
Aksi massa di proyek properti dinilai ganggu iklim investasi dan stabilitas sektor. Kepastian hukum jadi sorotan utama.
PT Asuransi BRI Life menjalin kerja sama strategis dengan International Assistance, perusahaan penyedia layanan jaringan medis global.
Peruri menggelar Peruri Own Voice (POV) Playbook Series, sebuah program komunikasi yang bertujuan menjadikan suara karyawan sebagai kekuatan utama dalam membangun citra perusahaan.
KOMITMEN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG)
DIREKTUR Center Of Budget (CBA) Uchok Sky Khadafi meminta pengadilan untuk memiskinkan pihak yang dianggap bertanggung jawab dalam kasus investasi bodong
BERDASARKAN data AAJI terkait pertumbuhan penjualan premi setahun hingga semester I 2025, perusahaan asuransi ini menempati posisi teratas mencapai Rp2,0 triliun.
DANA pensiun swasta terbesar di Norwegia, KLP Pension, memutuskan untuk mencoret dua perusahaan raksasa industri pertahanan dari portofolio investasinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved