Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KEPALA Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyampaikan bahwa aktivitas atau mobilitas masyarakat di rumah semakin menurun pada November 2021 jika dibandingkan pada Oktober 2021.
Sementara aktivitas masyarakat di area perdagangan ritel dan rekreasi naik 5,3% pada November 2021 dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal yang sama terjadi di tempat belanja kebutuhan sehari-hari yang juga mengalami peningkatan 24,2% jika dibandingkan bulan sebelumnya, juga lebih tinggi ketimbang kondisi normal. Begitu pula aktivitas penduduk di taman, juga lebih baik dibandingkan kondisi normal.
"Kemudian, aktivitas di tempat transit juga mengalami perbaikan, meskipun belum kembali pada posisi normal karena angkanya masih minus 16% pada November jika dibandingkan bulan sebelumnya," Margo, Rabu (1/12).
Sementara itu, aktivitas di tempat kerja juga menunjukkan perbaikan, karena semakin banyak orang yang masuk kerja. Namun, kondisi tersebut belum kembali ke posisi normal, karena angkanya masih minus 9,9% jika dibandingkan periode dasar pada Januari 2020.
Tingginya aktivitas di luar ruangan juga dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Oktober 2021 mengalami kenaikan 21,73% jika dibandingkan dengan September 2021.
"Pada Oktober ini jumlah kunjungan wisman 151.000 kunjungan. Dibandingkan September 2021, terjadi kenaikan 21,73 persen," kata Margo.
Namun demikian, lanjut Margo, kunjungan wisman masih turun 0,83% jika dibandingkan periode yang sama pada 2020 atau belum ada aktivitas kunjungan wisman secara signifikan sepanjang 2021.
"Pandemi Covid-19 yang menyebar di seluruh negara yang menyebabkan pergerakan antar negara masih mengalami kendala, sehingga berdampak kepada kunjungan wisman, termasuk ke Indonesia," kata Margo.
Dari 151.000 kunjungan wisman ke Indonesia pada Oktober 2021, kedatangan terbesar terjadi di darat yang mencapai 63%, laut 24%, dan udara 11%.
Menurut Margo, kunjungan terbesar dari darat terjadi di Atambua yang mencapai 64 kunjungan. Jumlah tersebut turun 12,33% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Kemudian, kunjungan tertinggi melalui udara terjadi di Bandara Soekarno-Hatta yakni sebesar 13.700 kunjungan. Angka tersebut naik 235,70% dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan kedatangan dari laut yang tertinggi terjadi di Batam, yakni 158 kunjungan atau naik 22,48 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Apabila menurut kebangsaan, kunjungan tertinggi berasal dari Timor Leste sebesar 52,2%. Kemudian disusul wisman asal Malaysia 30,2%, Tiongkok 4%, dan negara lainnya 13,6%.
"Adapun kenaikan kunjungan tertinggi berasal dari Yaman yang meningkat 426,09%, meskipun kunjungannya hanya 121 kunjungan," kata Margo.
Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman pada periode Januari-Oktober 2021 mencapai 1,3 juta kunjungan. Angka tersebut turun 64,37% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yang angkanya mencapai 3,7 juta kunjungan. (Try/OL-09)
Center of Economic and Law Studies (Celios) meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengaudit data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pada jajaran kabinet Merah Putih untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di desa
Tulus Abadi menuding angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak tidak mencerminkan kondisi masyarakat di lapangan.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
SULAWESI dan Jawa menjadi dua wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II-2025.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved