Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Bakal Raih Dana Rp707 Miliar, Widodo Makmur Perkasa Selangkah Lagi Tercatat di Bursa

Mediaindonesia.com
30/11/2021 16:12
Bakal Raih Dana Rp707 Miliar, Widodo Makmur Perkasa Selangkah Lagi Tercatat di Bursa
Penawaran umum perdana saham WMPP(Dok.WMPP)

PENAWARAN saham PT. Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Tbk telah memasuki masa penawaran umum hingga 2 November 2021 mendatang. 

Selanjutnya saham perseroan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 6 Desember 2021.  Perusahaan telah menetapkan harga penawaran sebesar Rp160 perlembar saham dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Dengan jumlah saham yang ditawarkan 4,41 miliar saham baru,  perseroan akan mengantongi Rp707,04 miliar dalam aksi IPO ini.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.  Sementara itu, penjamin emisi efek adalah PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Valbury Sekuritas Indonesia, dan PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk. 

 CEO & Founder WMPP Tumiyana menyatakan, “Langkah IPO ini akan menjadi katalis bagi kami dalam bergerak maju dan merealisasikan rencana pertumbuhan jangka panjang Perusahaan yang telah kami rancang.".

Yang menjadi menarik di WMPP ini, lanjutnya, adalah  kami memiliki 5 lini bisnis yang saling terintegrasi serta menerapkan model bisnis hijau yang berkelanjutan, yang akan memberikan nilai tambah bagi para Pemegang Saham. 

"Sehingga menurut kami, saham WMPP patut dipertimbangkan oleh para calon investor untuk dikoleksi di dalam portofolionya sebagai instrumen investasi jangka panjang,” tandasnya. 

Perusahaan berencana menggunakan sekitar 11,50 % dari dana IPO untuk membiayai pengembangan kerjasama operasi (KSO) export yard, logistik, dan rumah potong hewan di Australia bersama mitra. Sekitar 19% akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Sekitar 19% akan digunakan untuk pemberian modal kepada entitas usaha, sedangkan sisanya sekitar 50,50% akan digunakan untuk modal kerja perseroan. (RO/E-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik