Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

AstraZeneca Mulai Untung dari Penjualan Vaksin Covid-19

Mediaindonesia.com
12/11/2021 20:40
AstraZeneca Mulai Untung dari Penjualan Vaksin Covid-19
Logo AstraZeneca.(AFP/Paul Ellis.)

RAKSASA farmasi Inggris AstraZeneca mulai menjual vaksin covid-10 miliknya dengan meraih keuntungan. Ini setelah perusahaan membukukan kerugian kuartal ketiga karena biaya yang lebih tinggi.

AstraZeneca, yang telah menjual vaksinnya dengan harga mahal selama pandemi berbeda dengan pesaing termasuk raksasa AS Pfizer, mengatakan pihaknya mengharapkan untuk secara progresif bertransisi ke profitabilitas moderat. Pasalnya, pesanan baru diterima pada kuartal keempat saat ini dan seterusnya.

AstraZeneca membukukan rugi bersih US$1,65 miliar (1,44 miliar euro) untuk kuartal ketiga dibandingkan dengan laba setelah pajak sekitar US$650 juta pada periode Juli-September tahun lalu, kata suatu pernyataan, Jumat (12/11). AstraZeneca mengatakan mengalami biaya yang lebih tinggi pada kuartal ketiga setelah pengambilalihan perusahaan biotek AS Alexion senilai US$39 miliar serta peningkatan biaya penelitian dan pengembangan di berbagai program, termasuk perawatan covid-19.

Bulan lalu, perusahaan obat itu mengungkapkan hasil positif dari uji coba pengobatan untuk gejala covid-19, yang diproduksi bersama vaksinnya. Terbuat dari kombinasi dua antibodi, terapi AZD7442 telah menjalani uji klinis akhir untuk menilai keamanan dan kemanjurannya. Kontribusi laba terbatas dari vaksin covid-19 pada kuartal keempat saat ini diharapkan untuk mengimbangi biaya yang berkaitan dengan AZD7442.

Chief executive Pascal Soriot mengatakan melalui panggilan konferensi dengan wartawan pada Jumat bahwa AstraZeneca selalu berencana untuk berhenti menjual vaksin covid-19 dengan biaya. Namun dia menekankan bahwa perusahaan ingin vaksin tetap terjangkau.

Kelompok itu menambahkan bahwa pendapatan dari vaksin covid-19, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, mencapai US$2,22 miliar pada tahun ini hingga saat ini setelah pengiriman sekitar 580 juta dosis di seluruh dunia. Soriot mengatakan perusahaan telah menyelamatkan jutaan pasien rawat inap berkat menjadi penyedia vaksin covid-19 terbesar kedua di dunia setelah Pfizer.

Baca juga: Toshiba Jepang akan Spin Off Menjadi Tiga Perusahaan

Raksasa obat itu mengatakan total pendapatan grup melonjak 50% pada kuartal ketiga menjadi hampir US$9,9 miliar. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya