Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
HARGA minyak menetap sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB (12/11), saat pasar bergulat dengan dolar AS yang lebih kuat bersama kekhawatiran atas peningkatan inflasi AS, dan setelah OPEC memangkas perkiraan permintaan minyak 2021 karena harga yang tinggi.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari naik 23 sen atau 0,28 persen, menjadi ditutup pada 82,87 dolar AS per barel. Brent anjlok 2,5 persen di sesi sebelumnya setelah mencapai level tertinggi tiga tahun di atas 86 dolar AS bulan lalu.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember bertambah 25 sen atau 0,3 persen, menjadi menetap di 81,59 dolar AS per barel. Pada Rabu (10/11/2021), WTI kehilangan 3,3 persen dalam penurunan terbesar dalam seminggu.
Kompleks energi diperdagangkan lebih tinggi menjelang akhir sesi karena keyakinan bahwa permintaan pascapandemi akan semakin menguat dalam beberapa bulan mendatang.
"Harga tertinggi baru terbentang di depan karena unsur-unsur yang dibutuhkan untuk menempatkan posisi teratas di pasar ini tetap sulit dipahami, yaitu permintaan minyak global melebihi produksi baru," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois.
Namun, tingkat pengembalian permintaan dapat dikurangi oleh harga energi yang lebih tinggi menurut Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Kartel mengatakan dalam laporan bulanan, mereka memperkirakan permintaan minyak rata-rata 99,49 juta barel per hari (bph) pada kuartal keempat 2021, turun 330.000 barel per hari dari perkiraan bulan lalu.
"Perlambatan dalam laju pemulihan pada kuartal keempat 2021 sekarang diasumsikan karena kenaikan harga energi," kata OPEC dalam laporan itu, juga mengutip permintaan yang lambat di China dan India.
Pada Rabu (10/11/2021), data AS menunjukkan inflasi harga konsumen naik pada Oktober dengan tingkat tahunan sebesar 6,2 persen, tercepat dalam 30 tahun, sebagian besar didorong oleh harga energi yang terlalu mahal. Ekspektasi bahwa data akan mendorong kenaikan suku bunga AS mengangkat dolar lebih tinggi dan mengirim minyak mentah Brent dan WTI masing-masing turun 2,5 persen dan 3,3 persen.
Pada Kamis (11/11/2021), dolar naik ke level tertinggi hampir 16 bulan terhadap euro dan mata uang lainnya karena spekulasi pada kenaikan suku bunga.
OPEC melihat konsumsi dunia melampaui angka 100 juta barel per hari pada kuartal ketiga 2022, tiga bulan lebih lambat dari perkiraan bulan lalu. Kelompok produsen telah mengutip jalur permintaan yang tidak pasti sebagai alasan utama mengapa tidak akan meningkatkan pasokan untuk memenuhi permintaan lebih banyak minyak mentah dari Amerika Serikat.
Minyak mentah Brent telah naik lebih dari 60 persen tahun ini dan mencapai level tertinggi tiga tahun di 86,70 dolar AS per barel pada 25 Oktober. Namun, harga minyak tampaknya berkonsolidasi di bawah 85 dolar AS per barel, Norbert Rucker, kepala ekonomi di Julius Baer, ??mengatakan dalam sebuah catatan.
"Kita bisa melihat tanda-tanda awal transisi fundamental menuju pasar yang melemah, paling tidak karena permintaan minyak hanya akan tumbuh secara bertahap ke depan dengan peningkatan pasokan minyak serpih AS." (Ant/OL-13)
Baca Juga: Harga Emas Kembali Menguat Kecemasan Inflasi Angkat Daya Tarik
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Pascaserangan rudal Iran ke pangkalan militer AS, harga minyak jatuh dan saham AS melonjak.
PEMERINTAH memastikan tekanan global imbas perang Ira-Israel masih dapat dimitgasi. Gejolak yang terjadi pada perekonomian masih dalam batas aman dan belum mengkhawatirkan.
Harga minyak mengalami lonjakan tajam usai Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved