Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
PENINGKATAN kebutuhan baja di dalam negeri masih dipasok dari luar negeri atau impor. Pada 2020, produksi baja Indonesia sekitar 13 juta ton sedangkan kebutuhan baja mencapai 15 juta ton.
Selisih kebutuhan ini dipenuhi oleh impor sebanyak 2 juta ton. Hal ini terungkap dalam webinar Grand Strategy Komoditas Minerba ke-2 yang diadakan Asosiasi Profesi Metalurgi Indonesia (Prometindo) bekerja sama dengan Ditjen Minerba di Jakarta, hari ini.
Ketua Pokja Konservasi Minerba Ditjen Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Donny Simorangkir mengungkapkan, kebutuhan baja di Indonesia terus meningkat. Namun, utilitas industri baja nasional masih rendah, yakni sekitar 57%. Tingkat utilisasi yang ideal untuk industri yang menguntungkan dan berkelanjutan adalah di atas 80%.
“Untuk meningkatkan utilisasi sebaiknya impor dibatasi untuk mengurangi defisit dan tingkat konsumsi. Ditambah harga dari luar negeri yang cukup bersaing menjadi sulit bagi kita untuk tidak impor,” ungkap Donny.
Baca juga: Indonesia Diminta Realistis Wujudkan Energi Bersih
Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan komoditas besi menjadi industri hilir seperti baja tidak hanya terletak pada sisi hilir. Berbeda dengan komoditas lain dimana sisi hulunya telah berkembang, namun di sisi komoditas besi, si si hulu masih menjadi tantangan. Sumber daya dan cadangan pasir besi di Indonesia belum terukur dengan optimal.
“Sisi lainnya dalam pengolahan bijih besi menjadi produk antara. Di Indonesia masih sedikit industri yang mengolah komoditas bijih besi. Ini juga menjadi tantangan tersendiri mulai dari sumber daya manusia maupun teknologi dan investasi,” tambah Donny.
Selain masih mengimpor produk baja siap pakai, Indonesia juga masih mengimpor besi daur ulang atau scrap besi dengan nilai mencapai US$860 juta pada 2019. Kebutuhan scrap besi terus ada dikarenakan besi baja dapat didaur ulang berkali-kali tanpa mengurangi kualitas.
Keuntungan lain energi yang dibutuhkan setengah dari kebutuhan untuk membuat besi dari bahan baku primer. Dalam diskusi yang dibuka langsung oleh Ketua Umum Prometindo Bouman Tiroi Situmorang, semua panelis yang terdiri dari para praktisi mendorong industri hulu komoditas bijih besi dioptimalkan.
Komisaris Independen PT Vale Indonesia Tbk R Sukhyar mengetahui banyak IUP besi di Indonesia yang sudah berproduksi dan ke mana produk itu dipasarkan. Senada dengan Sukhyar, Robby Irfan Rafianto selaku Head of Exploration Harita Group juga menekankan pentingnya pengukuran sumber daya dan cadangan komoditas bijih besi. Robby berharap industri hulu bijih besi berkembang dan mendukung industri hilir.
Direktur Produksi PT Krakatau Steel Djoko Mulyono mengharapkan optimalisasi penggunaan baja dalam negeri. Peningkatan utilisasi menjadi sangat diperlukan untuk mendorong perkembangan industri baja nasional.
"Tantangan terbesar yang harus kita atasi sisi hulu adalah cadangan kita scattered untuk memproduksi skala ekonomi dari tempat yang tersebar sulit apalagi untuk supply skala industri baja eksisting (KS dan Posco)," kata Djoko. (RO/OL-4)
Xapiens berkomitmen menghadirkan solusi dan peluang kolaborasi di indutri teknologi.
Hingga kuartal I 2025, investasi baru di sektor industri tekstil mencapai Rp5,40 triliun, menyerap 1.907 tenaga kerja tambahan, dan menjaga total lapangan kerja pada angka 3,76 juta orang.
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menjadi pusat inovasi industri gula yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PT Pertamina International Shipping (PIS) berhasil mengapalkan muatan slab steel atau lembaran baja sebanyak 30.400 metrik ton dari Morowali menuju Cilegon.
PEMERINTAH perlu mengambil langkah konkret guna melindungi sektor strategis nasional.
Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, mengonfirmasi pemerintahan AS membatalkan rencana untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium Kanada.
PRESIDEN AS Donald Trump memerintahkan pemerintahannya untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium Kanada sebesar 25%. Jadi, total bea masuk menjadi 50%.
PT Krakatau Steel mengupayakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan perdagangan global. Salah satu upaya yang diambil perusahaan ialah memperkuat sinergi.
PT Gunung Raja Paksi (GRP), produsen baja swasta terbesar di Indonesia, menandatangani kesepakatan bersejarah dengan Primetals Technologies Ltd, perusahaan asal Eropa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved