Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) di September 2021 sebesar US$72,20 per barel, naik sebesar US$4,40 per barel dari US$67,80 per barel pada Agustus 2021.
Dikutip laman resmi Kementerian ESDM, penyebab kenaikan IPC ialah telah terjadi penurunan pasokan minyak dunia di Agustus 2021 sebesar 540 ribu barel per hari, menjadi 96,1 juta barel per hari, berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) September 2021,
"Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bukan September 2021 ditetapkan sebesar US$ 72,20 per barel," demikian Keputusan Menteri ESDM Nomor 192.K/HK.02/MEM.M/2021 tentang Penetapan Harga Minyak Mentah Indonesia di September 2021 yang diteken Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 4 Oktober 2021.
Sementara itu, Executive Summary Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain berhentinya aktifitas produksi minyak mentah di kawasan Teluk Meksiko AS akibat Badai Ida dan Badai Tropis Nicholas yang berdampak pada potensi kehilangan pasokan minyak mentah mencapai 30 juta barel.
Baca juga : Kemendag: Penting untuk Segera Meratifikasi RCEP
Penyebab lainnya, terganggunya pasokan minyak mentah dari Libya akibat adanya unjuk rasa yang menutup terminal ekspor minyak mentah dari negara tersebut.
Lalu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi atau OPEC melalui publikasi di September 2021, menurunkan proyeksi pasokan minyak mentah tahun 2021 dari negara Non OPEC sebesar 0,15 juta barel per hari menjadi 63,85 juta barel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.
"Peningkatan drastis harga gas alam global menjelang musim dingin akibat kurangnya pasokan gas alam, sehingga diperkirakan meningkatkan permintaan minyak mentah sebesar 550 ribu barel per hari," demikian dilaporkan Tim Harga Minyak Indonesia. (OL-7)
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Pascaserangan rudal Iran ke pangkalan militer AS, harga minyak jatuh dan saham AS melonjak.
PEMERINTAH memastikan tekanan global imbas perang Ira-Israel masih dapat dimitgasi. Gejolak yang terjadi pada perekonomian masih dalam batas aman dan belum mengkhawatirkan.
Harga minyak mengalami lonjakan tajam usai Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Penutupan jalur penting pengiriman minyak itu telah beberapa kali disuarakan oleh otoritas Iran sebagai tanggapan terhadap serangan Israel.
Meskipun Indonesia sendiri bukan pembeli langsung minyak Rusia dalam jumlah besar, tetapi sangat rentan terhadap dampak global.
Konsumsi mentega dan minyak dalam jangka panjang dapat memberikan dampak yang bervariasi terhadap kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved