Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop-UKM) Teten Masduki meresmikan Koperasi Semedo Manise Sejahtera yang beranggotakan sekitar 1.000 penyadap nira dan memproduksi gula semut, di Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu sore (25/9).
Di acara yang juga dihadiri Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Sigit P Kumala, Teten mengakui, desa binaan Astra melalui Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) tersebut terbilang sangat bagus.
"Diawali dengan produksi gula semut yang kini sudah mampu diolah secara higienis dengan aneka rasa seperti rempah-rempah, empon-empon, dan sebagainya," ujarnya dikutip dari siaran pers, Minggu (26/9).
Dalam kesempatan yang sama, Dirut Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Supomo menjelaskan bahwa pihaknya melakukan fungsi inkubasi berupa pendampingan bagi koperasi yang baru saja berdiri ini.
"Yang membina para penyadap nira dilakukan koperasi, dan sudah berjalan dengan baik. Tugas LPDB-KUMKM adalah memberi pendampingan untuk koperasinya," kata Supomo.
Tujuannya, lanjut Supomo, agar Koperasi Semedo Manise Sejahtera mampu mengelola potensi gula semut menjadi produk berdaya saing tinggi hingga menembus pasar global.
"Potensi ke arah sana sangat memungkinkan. Kita sudah lakukan untuk gula semut asal Purworejo yang sudah ekspor," ungkap Supomo.
Sementara itu, Ketua Koperasi Semedo Manise Sejahtera Akhmad Sobirin menjelaskan, proses peningkatan kapasitas penyadap nira dan kualitas gula semut memakan waktu dua tahun. Semua ini diawali saat terbentuk Kelompok Tani (Poktan) Manggar Jaya Desa Semedo.
"Suatu hari, saya membaca gula semut diminati pasar internasional dan bernilai jual tinggi. Saya meyakini ini peluang meningkatkan kesejahteraan keluarga dan orang di kampung halaman saya yang mayoritas menyadap dan mengolah gula kelapa," ujar lulusan Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini.
Sobirin pun menggali potensi pemasaran gula semut untuk memastikan produk penyadap nira dari desanya terserap pasar. Ia memperluas jejaring di komunitas dan mengikuti berbagai gelaran kewirausahaan.
Setahun berjalan, pada 2013, Poktan Manggar Jaya mulai menggapai harapan menembus pasar internasional. Saat itu, permintaan dimulai dari 5 ton gula semut perbulan. Rata-rata, kelompok tani Manggar Jaya yang lantas berkembang melibatkan 50 keluarga penyadap nira mampu memproduksi 24 ton gula semut dalam 1 bulan.
Yang pasti, perlahan namun pasti Desa Semedo telah mampu membuang label sebagai desa terpencil dan tertinggal menjadi wilayah organisasi penyadap nira yang inovatif.
Kisah manis gula semut Desa Semedo pun tersiar dan mendapat apresiasi dari lembaga pemerintah maupun swasta. Sobirin misalnya, sebagai penggerak mendapat apresiasi Satu Indonesia Award 2016 di bidang kewirausahaan dari Astra.
Dua tahun berselang, giliran Desa Semedo jadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat bidang kewirausahaan bertajuk Kampung Berseri Astra.
Kini, Kelompok Tani binaan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) tersebut telah melebar menjadi 10 desa di 5 kecamatan. Pada 2018, baru ada di 3 desa. Bahkan, mereka sudah membentuk ke dalam satu wadah koperasi bernama Koperasi Semedo Manise Sejahtera yang beranggotakan 1000 orang petani gula semut.
"Berkat bimbingan YDBA pula, produksi gula semut dan gula kelapa sudah mampu mencapai 100 ton perbulan. "Pendapatan petani juga meningkat tajam, dari hanya Rp50 ribu perhari menjadi Rp200 ribu perhari, atau rata-rata Rp3 juta perbulan" kata Sobirin.
"Yang jelas, 95% produksi gula semut dipasarkan di Amerika dan Eropa. Sedangkan 5% sisanya, dibuat untuk produk inovasi Semedo Manise, produk kemasan gula semut dalam aneka rasa semisal jahe, rempah, jahe kayu manis.
"Produk ini khusus dipasarkan di online marketplace, juga di minimarket-minimarket dan supermarket," pungkas Sobirin. (Mir/OL-09)
Konsumsi gula secara berlebihan dan tidak mengatur pola makan yang sehat juga bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Saat dilakukan pemeriksaan di atas kapal, tim menemukan sebanyak 500 karung beras dengan total berat sekitar 5 ton serta 400 pak gula pasir seberat 14,6 ton.
Gula bisa berasal dari bahan alami (seperti buah, madu, dan tebu) atau buatan (seperti pemanis sintetis).
Pola hidup yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan sumber karbohidrat lainnya dari tepung-tepungan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Menurut peraturan tentang konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL), batas harian gula adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan.
RAMADAN identik dengan mengonsumsi kurma karena tradisi mengonsumsi kurma. Ada beberapa jenis kurma yang dijual di pasaran yang dilapisi dengan gula.
Gelombang tinggi juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah mencapai 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara setinggi 0,5-1,25 meter.
SPMB tahap II itu merupakan program Sekolah Kemitraan Swasta dengan kuota total 5.004 siswa.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendesak Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI agar memperjuangkan percepatan pembangunan giant sea wall untuk menanggulangi rob
Program pemutihan pajak kendaraan bermotor di Jawa Tengah dimanfaatkan 1.196.113 objek pajak dan mengumpulkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp333.904.513.000.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, secara simbolis melepas ekspor bus perdana dari Karoseri Laksana, Kabupaten Semarang, ke Sri Lanka pada Rabu (2/7)
Cuaca ekstrem kembali berpotensi di tujuh daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo dan Bumiayu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved