Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Penyaluran Kredit Tumbuh di Agustus 2021

Fetry Wuryasti
22/9/2021 14:09
Penyaluran Kredit Tumbuh di Agustus 2021
Kredit(Ilustrasi)

BANK Indonesia mencatat penyaluran kredit pada Agustus 2021 tumbuh 1% (yoy), atau sebesar Ro5.574,9 triliun, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,3% (yoy). Ini sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit produktif maupun konsumtif.

"Kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Agustus 2021 tercatat mengalami akselerasi. Akselerasi pertumbuhan kredit terjadi pada debitur perorangan dan korporasi," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Rabu (22/9).

Kredit kepada perorangan meningkat pada Agustus 2021 menjadi sebesar 4,7% (yoy) dari sebelumnya 4,2% (yoy). Sementara itu, kredit kepada korporasi mencatat perbaikan meskipun masih mengalami pertumbuhan negatif (-1,8%, yoy).

Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit pada bulan Agustus 2021 terjadi pada seluruh jenis penggunaan, baik Kredit Investasi (KI), Kredit Modal Kerja (KMK), maupun Kredit Konsumsi (KK).

Kredit Investasi (KI) masih mencatat kontraksi sebesar -1% (yoy) pada Agustus 2021, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya (-1,7%, yoy). Perbaikan tersebut ditopang oleh perbaikan kredit investasi pada sektor Pengangkutan dan Komunikasi serta sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR).

Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh dari 0,2% (yoy) pada Juli 2021 menjadi 1% (yoy) pada Agustus 2021, terutama di sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan serta sektor Industri Pengolahan.

Sementara itu, pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) terus mengalami akselerasi, dari 2,3% (yoy) pada bulan Juli 2021 menjadi 2,7% (yoy), disebabkan oleh perbaikan penyaluran kredit KPR dan kredit multiguna.

Penyaluran kredit sektor Properti pada Agustus 2021 tumbuh 5,1% (yoy), meningkat dibandingkan Juli 2021 (4,9%, yoy) terutama pada kredit KPR dan KPA serta kredit real estate.

Kredit KPR dan KPA menunjukkan peningkatan dari 7,4% (yoy) menjadi 7,8% (yoy) pada Agustus 2021, terutama pada KPR tipe di atas 70 di wilayah Banten dan DKI Jakarta. Sementara itu, kredit real estate tumbuh negatif -1,3% (yoy), meskipun tidak sedalam bulan Juli 2021 (-1,6%, yoy), terutama berupa kredit real estate gedung perbelanjaan (Mal, Plaza) di DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Di sisi lain, kredit konstruksi justru melambat, dari 4,6% (yoy) pada Juli 2021 menjadi 4,4% (yoy) pada bulan Agustus, terutama didorong oleh perlambatan Konstruksi Bangunan Jalan Jembatan dan Landasan.

Penyaluran kredit kepada UMKM pada Agustus 2021 tumbuh 2,4% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya (1,8%, yoy) sejalan dengan perbaikan kredit skala mikro dan kecil.

Baca juga : ADB Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,5% Pada 2021

Kredit skala kecil tercatat tumbuh 17,2% (yoy), meningkat dibandingkan 16,4% (yoy) pada bulan Juli 2021. Sementara itu, kredit skala mikro terkontraksi sebesar -20,5% (yoy) pada Agustus 2021, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya (-24,1%, yoy).

Di sisi lain, kredit usaha menengah menunjukkan perlambatan, dari 6,2% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 4,3% (yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan didorong oleh akselerasi penyaluran kredit modal kerja serta kredit investasi.

Sebaliknya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada Agustus 2021 tercatat Rp6.784,7 triliun, atau tumbuh 8,9$ (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya (10,7%, yoy).

Perlambatan DPK terjadi pada seluruh jenis simpanan, baik giro, tabungan, maupun simpanan berjangka. Berdasarkan golongan nasabah, perlambatan simpanan berjangka terjadi pada nasabah korporasi dan perorangan sejalan dengan tren penurunan suku bunga simpanan.

Simpanan berjangka mengalami perlambatan, dari 2,6% (yoy) pada Juli 2021 menjadi 1,5% (yoy) pada Agustus 2021, terutama simpanan berjangka di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Tabungan juga mencatat perlambatan, dari 13,3% (yoy) pada Juli 2021 menjadi 12,5% (yoy) pada bulan laporan, terutama tabungan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara itu, giro tumbuh 17,4% (yoy), lebih rendah dibandingkan 22,2$ (yoy) pada Juli 2021, yang bersumber dari perlambatan simpanan giro pada bank di wilayah DKI Jakarta dan Banten.

Suku bunga simpanan dan pinjaman pada Agustus 2021 menurun sejalan dengan kecenderungan penurunan suku bunga acuan. Pada Agustus 2021, rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat sebesar 9,39%, turun 5 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan pada hampir seluruh jenis tenor. Suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan menurun, dari masing-masing 3,42%, 3,56%, 3,91%, dan 4,59% pada Juli 2021 menjadi 3,34%, 3,5%, 3,83%, dan 4,42% pada Agustus 2021.

Di sisi lain, suku bunga simpanan tenor 24 bulan tercatat meningkat dari 5,47% menjadi 5,87% pada Agustus 2021. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya