Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kemendag dan Kementan Kolaborasi Penuhi Ketersediaan Pakan Ternak Jagung

Despian Nurhidayat
16/9/2021 14:18
Kemendag dan Kementan Kolaborasi Penuhi Ketersediaan Pakan Ternak Jagung
Ilustrasi(ANTARA)

MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi siap memecahkan persoalan para peternak mandiri yang mengalami kesulitan pakan akibat pandemi covid-19 berkepanjangan. Salah satunya ialah mendekatkan distribusi pakan ternak khusus jagung dari sejumlah sentra di wilayah produksi lain. 

"Sesuai petunjuk Bapak Presiden, kita akan melakukan langkah cepat pada minggu ini agar kebutuhan jagung khususnya di tiga tempat yang bersoal, yakni Klaten Blitar dan Lampung bisa tertangani dengan harga yang sangat normatif. Kalau perlu menggunakan subsidi-subsidi tertentu," ujar Mentan Syahrul dilansir dari keterangan resmi, Kamis (16/9). 

Selain itu, Mentan juga berjanji akan menambah lebih banyak sentra pakan khusus jagung pada daerah yang memiliki basis peternakan. Selanjutnya melakukan penjagaan dan stabilitas harga agar tetap dalam kendali serta memperbaiki regulasi dan aturan yang bisa melindungi peternak. 

"Saya diperintahkan bersama Mendag untuk membangun regulasi bersama, sehingga nantinya ada kepastian ketika terjadi apa-apa. Kemudian perintah Bapak Presiden juga adalah membuat industri yang terkait dengan tepung dan telur," tuturnya. 

Menurut Mentan, ada tiga hal yang dikeluhkan oleh para peternak, di antaranya terkait budidaya dan bibit, kemudian pakan dan jagung serta membicarakan harga yang dinilai cukup rendah. 

"Kira-kira 3 hal itu yang dibicarakan dan menjadi keluh kesah mereka (peternak)," ujar Mentan. 

Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan, saat ini terjadi ketidakseimbangan dalam industri perunggasan. Salah satunya adalah kenaikan harga jagung dan gandum sebagai pakan ternak utama. 

"Ini menyebabkan ongkos daripada produksi petani atau peternak layer dan broiler ini menjadi sangat tinggi, disisi lain akibat pandemi covid -19 ini harga kebutuhan menurun dan menyebabkan terjadi delta yang besar," kata Mendag Lutfi. 

Oleh sebab itu, baik Mendag maupun Mentan dalam waktu dekat ini akan menyelaraskan persoalan ini secara cepat dan cermat, terutama untuk memastikan keterjangkauan harga serta memastikan fungsi daging dan telur dalam keadaan baik, sehingga mampu memperbaiki gizi masyarakat. 

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini Kemendag dan Kementan segera membuat terobosan yang bisa menyeimbangkan sektor perunggasan," pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya