Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kementan Lepas Ekspor 28 Ton Obat Hewan ke Korea Selatan

Mediaindonesia.com
13/9/2021 19:38

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melepas ekspor produk obat hewan (Nutrifat Ca-84) sebanyak 28 ton dengan nilai US$254.800 atau sekitar Rp3,6 miliar  dengan tujuan Korea Selatan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah mengapresiasi PT. Nutricell Pacifik yang terus berupaya memproduksi produk yang berstandar internasional di tengah masa pandemi covid-19 ini.  “Kami ucapkan selamat atas terealisasinya ekspor ini, berarti semua upaya selama ini oleh pihak perusahaan telah membuahkan hasil yang baik " ujar Nasrullah dalam sambutan acara  Ekspor Obat Hewan ke Korea Selatan, Senin (13/9).

Nasrullah menjelaskan peningkatan ekspor ini sejalan dengan salah satu target Kementan dalam upaya peningkatan ekspor berbagai komoditas pertanian, melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (GRATIEKS), dengan tema 'Maju, Mandiri dan Modern'.

Pada Program GRATIEKS ditargetkan pertumbuhan nilai ekspor peternakan pada tahun 2024 naik 300% menjadi US$1,9 miliar (R 27 triliun) ke 100 negara tujuan.

Saat ini kinerja sektor peternakan juga tumbuh 7,07% dalam triwulan II 2021 (YoY) yang menyamai pertumbuhan ekonomi nasional 7,07%. Kinerja dan rangkaian pelaksanaan kegiatan ekspor ini merupakan hadiah bagi insan peternakan dalam memperingati Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Indonesia.

“Peningkatan nilai ekspor ini, membawa semangat bagi dunia usaha khususnya obat hewan di tanah air. Bukti nyata ini juga menunjukkan bahwa obat hewan, mempunyai kontribusi yang besar dalam peningkatan devisa negara,“ ujarnya.

Ia mengharapkan ke depan dapat membuka peluang ekspor lebih besar bagi para peternak, pelaku usaha peternakan dan kesehatan hewan, baik pada skala besar, menengah, bahkan mikro  untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Nasrullah mengajak semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku usaha bersama-sama meningkatkan ekspor. Yaitu dengan mencari negara tujuan baru dan mengidentifikasi permintaan produk yang dibutuhkan oleh negara lain.

Nasrullah menilai perlu adanya jaminan kualitas yang dapat bersaing, kemampuan memenuhi kuantitas yang dibutuhkan negara importir, dan kontinuitas pasokan dalam mengisi peluang ekspor.

Selama ini, ekspor produk obat hewan bukanlah hal baru. Plt. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen PKH Kementan RI, Makmun menyampaikan, Komoditas peternakan Indonesia seperti daging ayam olahan, sarang burung walet, pakan ternak, obat hewan,  produk susu olahan, ternak babi, kambing dan domba hidup sampai ke produk larva kering, hingga saat ini telah mampu menembus pasar internasional ke 97 negara.

Berdasarkan data BPS, kinerja ekspor komoditas peternakan pada 2021 periode bulan Januari-Juli tercatat mencapai 192.034 ton dengan nilai US$807.587.385 atau setara Rp11,7 triliun.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 (YoY), di mana volume mencapai 175.022 ton dengan nilai sebesar US$466.838.460, volume ekspor meningkat sebesar 9,72% dan nilai ekspor meningkat sebesar 72,9%.

Ini merupakan wujud keberhasilan dari Kementerian Pertanian dalam ekspor obat hewan dan diharapkan nantinya menjadi pemicu bagi perusahaan obat hewan lainnya, untuk melakukan ekspor-ekspor selanjutnya.

CEO Nutricell, Sueadi Sunanto menyatakan Nutricell memiliki komitmen untuk menghadirkan produk obat hewan yang memenuhi standar kualitas global. "Yang meliputi kualitas produk, ketelusuran (traceability), standar keamanan pangan serta standar keberlangsungan (sustainability).

Produk Nutricell telah masuk di negara Eropa, menunjukkan kualitas  produk Nutricell setara dengan produk-produk global lainnya.

Ia menambahkan Nutricell juga turut mengembangkan produk ternak yang lestari yang  berperan dalam menurunkan gas karbon.

Direktur Technical Nutricell, Dr Wira Wisnu menyampaikan potensi bahan baku Indonesia memiliki banyak keunggulan dan nilai tambah yang bisa di jjadikan bahan pakan dengan tujuan ekspor.

Ia menuturkan pihaknya juga mengembangkan produk-produk feed additive dan feed supplement berbasis sumberdaya lokal, melalui riset, dan investasi dalam kemampuan analisa dan manajemen. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya