Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Industri Properti Tunjukkan Perbaikan, Lippo Karawaci Catat Pertumbuhan Penjualan

Ghani Nurcahyadi
10/9/2021 09:29
Industri Properti Tunjukkan Perbaikan, Lippo Karawaci Catat Pertumbuhan Penjualan
Salah satu kawasan pengembangan Lippo Karawaci(Dok. Lippo Karawaci)

DALAM 2 tahun terakhir selama masa pandemi sejak awal 2020, kalangan pengembang nasional menerapkan berbagai adaptasi dan strategi penjualan yang menunjukan pencapaian positif dengan semakin membaiknya bisnis di sektor properti. 

Riset Rumah.com Indonesia Property Marketing Index Q3/2021 menunjukkan tren harga rumah tapak kembali naik sebesar 2,36% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ). Wilayah Tangerang Banten mencatatkan kenaikan tertinggi mencapai 6,94% (QoQ). 

Rumah tapak yang paling diminati di kisaran harga Rp300 juta-Rp750 juta dengan mayoritas pencarian sebesar 57% masih berada pada kisaran Rp1 miliar. 

Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan, berbagai indikator yang baik itu tidak terlepas dari regulasi dan insentif pemerintah seperti insentif Pajak Pertambahan Nilai yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% untuk properti siap huni seharga maksimal Rp2 miliar.

"Begitu juga dengan tren penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) dengan pemberlakuan suku bunga acuan (BI 7 Days Reverse Repo Rate) sebesar 3,5%. Ini berarti BI telah menurunkan suku bunga acuan hingga 75 basis poin selama setahun terakhir yang membuat kondisi pasar kian bergairah,” ujar Marine Novita, 

Strategi menyasar segmen market tertentu dengan konsep produk yang tepat yang dilakukan PT Lippo Karawaci (LPKR) terbukti membuat kinerja bisnis LPKR terus bertumbuh dan mencapai kenaikan tertinggi. Berbagai analis memprediksi LPKR berpotensi mencapai target pendapatan pra-penjualan (marketing sales) tahun ini. 

Baca juga : Prospek Properti Bali Bagus, Teratai Group Rilis Proyek Baru

LPKR merevisi target pra-penjualan menjadi Rp4,2 triliun, naik 20% dari target sebelumnya Rp3,5 triliun yang sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. 

Analis CLSA Sekuritas Jonathan Mardjuki dan Wirandi Ng menyebutkan pendapatan LPKR terus menunjukkan peningkatan dari tahun 2017-2020 mulai Rp704 miliar pada 2017 dan Rp1,6 triliun di tahun 2018, kemudian pada 2019 sebesar Rp1,8 triliun dan di 2020 berhasil mencapai Rp2,6 triliun. Tren positif pendapatan pra-penjualan LPKR terus berlanjut dimana pada Semester I/2021 LPKR telah berhasil membukukan Rp2,33 triliun, tumbuh 122% YoY. 

CEO LPKR John Riady mengatakan, tren perbaikan sektor properti ini menjadi momentum bagi pihaknya untuk terus meningkatkan kinerja dengan menciptakan produk berkualitas dengan harga terjangkau bagi segmen pasar yang tepat yaitu kalangan milenial. 

John mengungkapkan, pada Maret tahun ini, LPKR berhasil meraih 37% dari target pra-penjualan senilai Rp1,31 triliun. Pada Juni tumbuh 193% menjadi Rp1,02 triliun. Semester I/2021 meningkat sebesar 122% YoY menjadi Rp2,33 triliun yang artinya LPKR telah berhasil mencapai 67% target penjualan tahun ini. 

"Hingga bulan Agustus 2021 kami telah membukukan pra-penjualan sebesar Rp3,1 triliun. Berbagai indikator dari pencapaian ini membuat kami confident bisa mencapai revisi kenaikan target pra-penjualan full year 2021 diantaranya melalui peluncuran produk baru segmen market premium dan properti komersial di beberapa klaster di Lippo Village dan Lippo Cikarang pada semester kedua tahun ini," katanya. (RO/OL-7) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik