Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEPANJANG semester pertama tahun ini, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), platform real estat dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, berhasil mencatatkan pra penjualan Rp3,14 triliun (setara dengan 58% dari target tahun ini), yang bersumber dari pra penjualan Lippo Karawaci sebesar Rp2,4 triliun dan dari anak usaha, yaitu PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), Rp741 miliar.
Pencapaian pra penjualan Lippo Karawaci yang mencapai Rp2,4 triliun tersebut, terutama didorong oleh penjualan produk residensial, yakni Rp1,6 triliun, disusul oleh penjualan tanah Rp425 miliar, dan penjualan komersial Rp163 miliar. Penjualan lahan pemakaman di San Diego Hills juga memberikan kontribusi sebesar Rp115 miliar terhadap pra penjualan Lippo Karawaci.
Baca juga : Permintaan Rumah Tapak Meningkat, LPCK Luncurkan XYZ Livin
Adapun tingginya penjualan produk rumah tapak Lippo Karawaci selama periode Januari-Juni 2024, tak lepas dari peluncuran produk rumah tapak baru, yaitu Zen Series. LPKR memperkenalkan empat unit dengan luas lahan yang bervariasi, seperti Q10 (36m2), Q11 (39,6m2), Q20 (42,9m2), dan Q21 (46,8m2), dengan rentang harga mulai dari Rp339 juta hingga Rp525 juta.
Di samping itu, mengingat masih tingginya permintaan terhadap produk rumah tapak XYZ Livin Series yang diluncurkan sebelumnya, Lippo Karawaci juga memperkenalkan lebih banyak varian, seperti X3 (56,5m2) dan X5 (61,5m2), dengan harga mulai dari Rp636 juta hingga Rp669 juta.
Group CEO LPKR John Riady menyampaikan LPKR akan terus berinovasi dan memperluas penawaran produk untuk pemilik rumah pertama, dengan meluncurkan produk perumahan baru yang terjangkau di Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis.
John juga menambahkan bahwa setelah mencapai 58% dari target pra penjualan di Semester I/2024, perusahaan optimistis akan dapat mencapai target tahun ini, dengan mempertahankan momentum penjualan di paruh kedua tahun 2024. (N-2)
Transaksi di bidang properti merupakan transaksi yang mempunyai multiplier effect yang besar terhadap sektor ekonomi yang lain.
Adapun tantangan dalam sektor rumah tapak adalah daya beli dan kemudahan-kemudahan yang diberikan supaya rumah tapak bisa terserap.
Insentif dari pemerintah berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) dan DP 0% untuk pembelian rumah baru juga mendorong permintaan, terutama untuk segmen rumah tapak.
ANIMO konsumen begitu tinggi terhadap produk hunian baru yang modern dan stylish di kawasan Kabupaten Tangerang.
Permintaan rumah (landed house) segmen menengah atas di Tangerang Selatan khususnya di wilayah Ciputat awal 2024 hingga sementer 2 tahun ini menunjukkan tren peningkatan cukup signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved