Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KISRUH antara PT Bosowa Corporindo dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkaitan dengan saham PT Bank KB Bukopin Tbk (BBK) akhirnya rampung dengan telah dicabutnya gugatan Grup Bosowa kepada OJK dan Bank KB Bukopin pada 10 Agustus 2021 lalu.
Namun, Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 64/KDK.03/2020 tetap berlaku tentang Hasil Penilaian Kembali PT Bosowa Corporindo sebagai Pemegang Saham Pengendali yang dahulu bernama PT Bank Bukopin Tbk.
Berdasarkan putusan OJK tersebut, Bowosa tidak bisa lagi menjadi pemegang saham pengendali dan sahamnya tidak diperhitungkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank KB Bukopin.
Bosowa diwajibkan mengalihkan seluruh kepemilikan saham di Bank KB Bukopin paling lambat satu tahun sejak ditetapkan dengan predikat tidak lulus dalam penilaian kembali. Jangka waktu 1 tahun tersebut berakhir pada 24 Agustus kemarin. OJK pun memperpanjang proses pengalihan kepemilikan saham Bosowa di Bank KB Bukopin, dengan alasan sulitnya divestasi dalam masa pandemi.
"Dalam situasi kondisi pademi Covid-19 ini, memang tidak gampang suatu perusahaan melakukan divestasi. OJK berdasarkan permohonan Bosowa sudah memberikan perpanjangan batas waktu pengalihan saham bosowa tersebut," kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo saat dihubungi, Rabu (1/9).
Baca juga : Tahun Ajaran Baru Punya Andil Besar pada Inflasi Agustus 2021
Per Juli 2021, kepemilikan kepemilikan Bosowa di saham KB Bukopin pada Juli 2021 sebesar 8,55%. Angka itu turun dibandingkan posisi akhir Juni sebesar 8,84%. Pada posisi April 2021 kepemilikan Bosowa di KB Bukopin juga masih mencapai 9,7%.
Namun Slamet enggan merincikan durasi waktu perpanjangan pengalihan saham tersebut, serta bagaimana distribusi dari divestasi 8,84% saham Bosowa nantinya. Belum jelas apakah akan dilepas ke publik, ada pihak lain yang menjadi investor strategis maupun bilateral, ataupun kemungkinan diserap oleh Kookmin Bank.
"Ya kita lihat nanti. Mudah-mudahan saja semua berjalan lancar," kata Slamet.
Sebelumnya, dari keterbukaan informasi Bank Bukopin (BBKP), menyebut mengacu pada pengumuman Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, bahwa gugatan dengan nomor perkara No.693/Pdt.G.2020/PN.Jkt.Pst telah dicabut oleh Bosowa selaku penggugat dan berlaku sejak tanggal 10 Agustus 2021 ketika pengumuman tersebut dirilis pada laman SIPP. (OL-2)
Sejumlah lembaga internasional telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global lantaran ketidakpastian dan gejolak geopolitik dunia.
Pada Mei 2025 piutang pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan tercatat Rp504,58 triliun, atau tumbuh 2,83% secara tahunan.
INDUSTRI perbankan nasional dinilai masih menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah tekanan global. Pertumbuhan kredit pada Mei 2025 tercatat 8,43%, setara Rp7.900 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, aset keuangan syariah di luar kapitalisasi saham syariah mencapai Rp2.883,67 triliun sepanjang 2024 atau tumbuh 11,67% secara tahunan.
OJK juga telah meminta bank untuk memantau rekening dormant agar tidak digunakan untuk kejahatan keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunda penerapan ketentuan pembagian biaya atau co-payment dalam produk asuransi kesehatan.
PT Bank KB Bukopin atau KB Bank memperkuat kolaborasi dengan salah satu industri strategis nasional yaitu PT Industri Kereta Api (Inka).
KB Financial Group (KBFG) melalui KB Kookmin Bank untuk terus memperkuat komitmen ke PT Bank KB Bukopin, Tbk (KB Bukopin) dengan penambahan modal.
KB Financial Group terus memperkuat komitmen ke PT Bank KB Bukopin, Tbk (KB Bukopin) dengan penambahan modal melalui rights issue yang dapat persetujuan pemegang saham.
KB Bukopin juga turut memberikan layanan dan promo menarik pada FinEXPO 2022 melalui booth yang telah disediakan.
Perjanjian kerja sama antara Bank KB Bukopin bersama IFC dalam transaksi pinjaman luar negeri senilai USD 300 juta atau IDR 4,41 trilun dari International Finance Corporation (IFC) World Bank.
Nasabah Bank KB Bukopin akan mempunyai pilihan untuk mendapatkan manajer investasi yang tepat dalam memberikan solusi investasi keuangannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved