Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Luhut : Jarum Suntik Kita Masih Impor, Padahal Punya Pabrik Terbagus

Insi Nantika Jelita
27/8/2021 09:13
Luhut : Jarum Suntik Kita Masih Impor, Padahal Punya Pabrik Terbagus
Siswa yang akan menjalani imunisasi Tetanus melihat jarum suntik di SDN-1 Lhokseumawe, Provinsi Aceh.(ANTARA/Rahmad)

MENKO Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan Indonesia masih mengimpor jarum suntik dari negara lain. Dia pun mendorong agar pabrik-pabrik di Tanah Air bisa menyuplai produk tersebut agar tidak menerus impor.

Pernyataan tersebut disampaikan Luhut saat upacara pelepasan kontainer ekspor alat suntik sekali pakai atau auto disable syringe (ADS) untuk memenuhi kebutuhan UNICEF (United Nations Children's Emergency Fund), dan permintaan pasar di Ukraina dari produksi PT Oneject Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (26/8).

"Ini jarumnya masih kita impor padahal kita ini punya pabrik stainless steel terbagus di Morowali (Sulawesi Tengah). Saya akan ngomong dengan (pihak) Morowali agar bahan bakunya bisa dikasih ke Oneject," tutur Luhut dalam keterangan resmi, Jumat (27/8).

Baca juga: Dampak Positif Kemudahan Izin Usaha bagi Realisasi Investasi

Dengan suplai produk stainless steel dari pabrik di Morowali, dia yakin kandungan lokal produk OneJect  bisa meningkat hingga 80%.

Kemenko Marves menyebut produksi perusahaan tersebut mencapai 1,2 miliar sehingga apabila memperoleh pasokan dari Morowali,  produksi ditargetkan dapat mencapai 5 miliar alat suntik sekali pakai.

"Saya dan Pak Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan) datang kemari karena bangga OneJect bisa memproduksi jarum suntik yang begitu banyak," ucap Luhut.

Sebagai Ketua Umum Timnas P3DN (Penguatan Penggunaan Produk Dalam Negeri), Luhut juga menegaskan pentingnya dukungan bagi pengembangan P3DN agar bisa mandiri memproduksi kebutuhan dalam negeri.

"P3DN penting untuk dilakukan dan harus didukung oleh semua pihak guna meningkatkan kesempatan kerja di sektor ini dan mampu menghemat devisa bahkan meningkatkan ekspor yang berdampak bagi perekonomian," tandas Menko Marves. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya