Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Bisnis Terpukul, Karyawan Garuda Jadi Juragan Penjual Tiket

Insi Nantika Jelita
20/8/2021 00:50
Bisnis Terpukul, Karyawan Garuda Jadi Juragan Penjual Tiket
Pesawat Garuda Indonesia(Antara/Amplesa)

TERPUKULNYA bisnis PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), memaksa karyawan perusahaan tersebut menjadi juragan tiket, alias membantu penjualan tiket untuk menarik jumlah penumpang yang sepi imbas pandemi.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra membeberkan hasil penjualan yang didapat dari penjualan tiket oleh pegawai tersebut terbilang besar, bahkan mencapai miliaran rupiah.

"Dari bisnis development yang kita lakukan adalah melibatkan seluruh pegawai Garuda untuk menjadi juragan tiket," ucapnya dalam Public Expose Insidentil GIAA 2021 secara virtual pada Kamis (19/8).

"Selama 2020, aktivitas dari 11% penjualan tiket (lewat) pegawai menghasilkan 6.105 tiket dengan total penjualan mendekati Rp20 miliar," tambahnya.

Garuda mencatat, selama 2020 pangsa pasar penumpang menjadi 35,3%, menurun dibanding 2019 dengan pangsa rute penerbangan dalam negeri yang mencapai 43,4%.

Baca juga : Garuda Berharap Pendapatan dari Perjalanan Umrah Jemaah Indonesia

Terkait tujuan perjalanannya, destinasi untuk leisure menyusut menjadi 19% dari semula 30% pada tahun lalu. Kondisi ini menandakam bahwa minat penumpang untuk tujuan wisata masih menurun. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Prasetio menyatakan, secara total pendapatan dari penumpang turun signifikan sebesar 73%. Selama pandemi, pihaknya memperoleh pendapatan lebih dari bisnis kargo dan dokumen penerbangan berjadwal.

"Peningkatan signifikan pada pendapatan kargo dan dokumen terjadi pada kuartal IV 2020 dengan pendapatan terbesar US$90,9 juta," terang Prasetio.

Selain itu, Garuda juga mengandalkan layanan penyewaan pesawat atau charter yang dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 393,9% yoy pada 2020. 

Peningkatan pendapatan pada layanan tersebut terjadi pada kuartal akhir 2020 dengan total US$30,3 juta. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya