Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kinerja Impor Indonesia Turun 12,22% pada Juli 2021

M. Ilham Ramadhan Avisena
18/8/2021 14:57
Kinerja Impor Indonesia Turun 12,22% pada Juli 2021
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.(Antara)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Juli 2021 sebesar US$15,11 miliar. Capaian itu turun 12,22% dari periode Juni 2021 yang tercatat US$17,22 miliar (month to month/mtm).

Penurunan nilai impor pada Juli 2021 disebabkan adanya penurunan nilai impor migas dan nonmigas. Tercatat, impor migas Indonesia sebesar US$1,78 miliar, atau turun 22,8% (mtm). Demikian juga dengan impor nonmigas yang tercatat US$13,33 miliar atau turun 10,67% (mtm).

Baca juga: Pasar Nantikan Risalah Pertemuan The Fed

"Kalau dibandingkan Juli 2020 (year on year/yoy), impor kita masih meningkat 44,44%. Secara tahunan, impor migas Indonesia tercatat tumbuh 86,39% dan impor nonmigas tumbuh 40,21%," jelas Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/8).

Berdasarkan penggunaan barang, impor diketahui mengalami kinerja minus secara bulanan. BPS mencatat nilai impor barang konsumsi sebesar US$1,62 miliar, atau minus 1,22% (mtm). Lalu, impor bahan baku atau penolong US$11,42 miliar atau minus 12,37% (mtm), berikut impor barang modal US$2,07 miliar, atau minus 18,58% (mtm).

Baca juga: Juli 2021, Nilai Ekspor Indonesia Turun 4,53%

Namun, jika dibandingkan realisasi Juli 2020, tingkat impor berdasarkan penggunaan barang masih memiliki pertumbuhan positif. Impor barang konsumsi tercatat tumbuh 45,97% (yoy), impor bahan baku atau penolong tumbuh 54,61% (yoy), kemudian impor barang modal tumbuh 5,38% (yoy).

"Ini juga indikasi baik. Kalau kita bandingkan secara yoy, impor bahan baku atau penolong itu menandakan masih adanya permintaan. Serta, menandakan ekonomi domestik beraktivitas, karena sektor industri masih membutuhkan bahan baku," ungkap Margo.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya