Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEIRING dengan modal dan likuiditas yang kuat, PT Bank BTPN Syariah Tbk. atau BTPN Syariah optimis bahwa stabilitas dan kinerja perseroan pada semester II 2021 dapat dipertahankan.
Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad menuturkan bahwa rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional perseroan saat ini berada pada angka 56,8%. Selain itu, rasio kecukupan modal perseroan juga kuat dengan berada di posisi 52% dan liquidity to coverage ratio pada level 317,7% pada semester I 2021.
Dia juga menambahkan bahwa rasio pembiayaan bermasalah (NPF) perseroan berada pada posisi rendah atau mencapai 2,2% dengan coverage ratio telah berada pada 272%.
"Dengan posisi keuangan ini artinya kami masih cukup stabil dan kuat untuk mempertahankan kinerja pada paruh kedua tahun ini," ungkapnya dalam Media Briefing BTPN Syariah secara virtual, Jumat (13/8).
Lebih lanjut, Fachmy mengakui penerapan pembatasan sosial pada semester I 2021 memang dirasa cukup menantang untuk peningkatan kinerja perseroan. "Namun, kami melihat tren pertumbuhan kinerja yang lebih baik mulai Agustus 2021 ini," ujar Fachmy.
Sementara itu, total aset perseroan naik 14% dengan pembiayaan naik 15%, sedangkan himpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 12% secara tahunan pada semester I 2021.
Perlu diketahui, pada kuartal II 2021, BTPN Syariah mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp770 miliar. Laba ini melesat 89% yoy dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun 2020 sebesar Rp507 miliar.
Perseroan juga tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp10,05 triliun atau tumbuh 15% yoy, dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar Rp8,74 triliun.
Total aset tumbuh 14% yoy menjadi Rp17,41 triliun dari Rp15,27 triliun. Dana pihak ketiga tumbuh 12% yoy menjadi Rp10,61 triliun dari Rp9,46 triliun
Di tempat yang sama, Head of Business Development BTPN Syariah Ade Fauzan menambahkan bahwa perseroan juga tengah mengembangkan berbagai inovasi teknologi agar nasabah lebih efektif dalam bertransaksi, dengan menyesuaikan kemampuan beradaptasi mereka.
“Kami menyiapkan aplikasi teknologi yang mengoptimalkan peran nasabah inspiratif BTPN Syariah yakni mereka yang telah tumbuh bersama kami dengan siklus pembiayaan yang panjang, sebagai mitra bank, yang kami sebut Mitra Tepat. Di mana, mitra dapat memperkenalkan dan membawa layanan perbankan dalam ekosistem terdekat mereka," ujar Ade.
Lebih lanjut, Ade menambahkan bahwa perseroan juga telah mengoptimalkan proses automasi pelayanan, di mana seluruh tim di lapangan telah menggunakan aplikasi termutakhir dalam melayani nasabah prasejahtera produktif.
"Upaya ini selain untuk mendukung produktivitas para tim di lapangan dalam melayani nasabah menjadi lebih cepat dan tepat, juga menjadi ikhtiar kami dalam mengedukasi nasabah inklusi kami untuk beradaptasi dengan teknologi. Dengan demikian, di masa mendatang, mereka dapat membangun ekosistem digital dengan prinsip syariah khusus untuk masyarakat inklusif. Ini yang menjadi aspirasi kami," pungkasnya. (Des/E-1)
DIREKTUR Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Asep Rahmat Suwandha menyerahkan santunan kematian kepada 2 ahli waris dari karyawan BTPN Syariah yang meninggal dunia
Kini, penukaran Yay Points di Kartu Kredit Jenius Visa semakin lengkap dengan hadirnya kategori travel untuk penukaran ke KrisFlyer Miles dan Traveloka Points.
Program 7 hari 7 Malam #jadilebihjenius menawarkan promo makan dan minum di restoran favorit, promo merchant pilihan, dan promo fitur pilihan.
Inovasi ini dihadirkan untuk membantu masyarakat digital savvy dalam bertransaksi dan mengelola cash flow dengan lebih baik.
Bank BTPN sebagai bagian dari Grup SMBC berupaya membantu memitigasi dampak perubahan iklim lewat rencana aksi jangka panjang untuk perubahan iklim.
Bank BTPN juga menyediakan produk dan jasa keuangan yang inklusif untuk mendukung upaya memitigasi perubahan iklim.
Kinerja bank syariah ini sejalan dengan kenaikan penghimpunan dana pihak ketiga, pertumbuhan penyaluran pembiayaan, serta perolehan fee-based income yang tumbuh double digit.
Dalam pembiayaan syariah, penyediaan dana didasarkan pada prinsip kesepakatan antara pihak yang terlibat dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Persediaan uang tunai bank syariah milik negara itu akan disebarkan untuk memenuhi jaringan ATM dan kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Ekonom Center of Sharia Economic Development (CSED) Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Hakam Naja mendorong bank-bank syariah untuk mengembangkan usaha bullion.
BANK syariah di Indonesia akan berkembang dengan pesat jika memenuhi sejumlah syarat. Beberapa syarat tersebut antara lain profesional, kompetitif, nyaman, aman, murah, dan cepat.
Wacana upaya Bank Tabungan Negara (BTN) menggandeng Muhammadiyah untuk mengembangkan BTN Syariah hasil spin off disambut baik karena bisa majukan industri keuangan syariah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved