Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
PENYALURAN kredit perbankan terhadap korporasi tercatat minus 2,02%. Pertumbuhan minus tersebut tidak seirama dengan peningkatan kredit di sektor lain.
"Kami monitor perusahaan korporasi ini secara rutin setiap bulan. Ada 200 debitur besar korporasi yang kami monitor setiap bulan," ungkap Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam konferensi pers KSSK secara virtual, Jumat (6/8).
Dari catatan OJK, lanjut dia, hingga semester I 2021 penyaluran kredit mengalami pertumbuhan 0,59% secara tahunan. Positifnya pertumbuhan kredit didorong penyaluran kredit UMKM yang tumbuh 2,35%, ritel 1,9% dan kredit konsumsi 20,31%.
Baca juga: Presiden Minta Generasi Muda Berminat Jadi Petani
Pertumbuhan penyaluran kredit yang minus hanya terjadi di sektor korporasi. Wimboh menyebut penyaluran kredit ke 10 debitur besar sektor korporasi menurun hjngga 15,5% dari total kredit pada Maret 2020-Juni 2021.
Adapun penurunan penyaluran kredit ke 10 korporasi besar setara dengan Rp381,6 triliun. Besarnya penurunan nilai itu menarik perhatian OJK untuk memonitor lebih dekat.
"Debitur-debitur ini termasuk yang usahanya adalah hotel berbintang, termasuk penerbangan dan juga restoran. Ini ada beberapa yang belum buka (karena pembatasan mobilitas)," terang Wimboh.
"Memang pertumbuhan sekarang ini lebih didukung UMKM karena ada beberapa insentif. Di antaranya, subsidi bunga dan penjaminan yang lebih besar. UMKM bangkitnya lebih cepat dibandingkan dengan debitur besar tadi," imbuhnya.
Baca juga: Sri Mulyani Yakin Momentum Pemulihan Ekonomi RI Masih Kuat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan KSSK saat ini berfokus memantau korporasi di berbagai sektor usaha. Sebab, korporasi merupakan instrumen penting dalam agenda pemulihan ekonomi nasional.
"Hal yang kita akan identifikasi lebih dini. Terutama potensi risiko yang mengancam keberlangsungan usaha korporasi dan potensial risiko spillover effect terhadap stabilitas sistem keuangan," ujar Ani, sapaan akrabnya.
"Dalam forum G20, sudah ditenggarai terjadinya pandemi covid-19 menyebabkan scaring effect dalam perekonomia di dunia. Sekarang kita perlu melihat seberapa dalam luka akibat covid-19 di perekonomian dan bagaimana kita mencegahnya," tandas Bendahara Negara.(OL-11)
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI rate harus segera disambut pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan menggelar BCA Expo 2025 di Hall 5–10 ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, pada 22–24 Agustus 2025.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2025. Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,97% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.416,62 triliun.
PT Bank Danamon Indonesia membukukan total kredit dan trade finance konsolidasi sebesar Rp195,7 triliun di sepanjang semeseter pertama 2025.
Di tengah peningkatan penyaluran kredit, kualitas kredit tetap terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 2,22% dan NPL net sebesar 0,84%.
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved