Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ekonomi Indonesia Positif, OJK: Konsumsi Domestik Perlu Dipertahankan     

M. Ilham Ramadhan Avisena
05/8/2021 19:37
Ekonomi Indonesia Positif, OJK: Konsumsi Domestik Perlu Dipertahankan     
Konsumen berbelanja di jaringan ritel(Antara/Aprilio Akbar)

KETUA Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan bahwa pemerintah perlu mempertahankan atau bahkan meningkatkan pertumbuhan konsumsi domestik utamanya konsumsi rumah tangga yang berkontribusi sebesar 52,9% dari PDB (Produk Domestik Bruto). 

Hal ini dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07% secara tahunan atau yoy. 

"Struktur ekonomi Indonesia didorong oleh konsumsi domestik yang sangat dipengaruhi mobilitas masyarakat. Selanjutnya, adanya kebijakan stimulus di sektor properti dan kendaraan bermotor yang mempunyai multiplier effect tinggi telah berhasil mendorong konsumsi rumah tangga. Penjualan mobil naik 758,68% (yoy) dan sepeda motor sebesar 268,64% (yoy)," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Kamis (5/8). 

Lebih lanjut, Wimboh menambahkan, pertumbuhan ekonomi tersebut juga didukung oleh pertumbuhan kredit, di mana per Juni 2021 mencapai Rp5.581 triliun atau tumbuh 1,83% ytd atau sebesar Rp100,23 triliun. 

Di sisi lain, peningkatan pembiayaan melalui pasar modal juga naik sebesar 211% ytd atau sebesar Rp116,6 triliun sampai dengan 27 Juli 2021. 

"Pembiayaan melalui pasar modal juga diharapkan akan terus meningkat sampai dengan akhir tahun dengan perkiraan tambahan sebesar Rp54,19 triliun," kata Wimboh.

Baca juga : Menkeu Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Capai 4% sampai 5,7%

Menurut Wimboh, peningkatan ini terutama didorong oleh antusiasme investor ritel domestik dan juga sektor teknologi dan keuangan. Di sisi lain, salah satu komponen penting dalam pembentukan PDB adalah belanja Pemerintah. 

"Sehubungan dengan itu, OJK mendukung rencana percepatan serapan belanja Pemerintah, terutama Pemerintah Daerah, dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah," tuturnya. 

Wimboh berharap pemerintah daerah dapat mendorong ekonomi daerah yang berbasis pertanian dan perkebunan dalam meningkatkan penyaluran KUR Pertanian yang telah menjadi sektor prioritas. 

Sementara itu, untuk memperluas ruang pertumbuhan ekonomi baru, perlu didorong sektor yang menyerap banyak tenaga kerja dan berorientasi ekspor serta ramah lingkungan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah di bidang perubahan iklim (climate change dan sustainable finance). 

"OJK akan terus memonitor dan meningkatkan peran sektor jasa keuangan dalam pembiayaan dunia usaha melalui konsumsi domestik, pertumbuhan ekonomi daerah, dan sektor ekonomi baru," pungkas Wimboh. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya