YIA Jadi Bandara Indonesia Pertama Raih Sertifikat Gold Greenship Building

Insi Nantika Jelita
04/8/2021 18:16
YIA Jadi Bandara Indonesia Pertama Raih Sertifikat Gold Greenship Building
Yogyakarta International Airport(MI/Ardi Teristi Hardi)

BANDARA Internasional Yogyakarta-Kulon Progo (YIA) yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) berhasil meraih sertifikat Gold Greenship dari Green Building Council Indonesia (GBCI) atau mempraktikkan bangunan hijau. 

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengungkapkan, raihan ini membuat YIA menjadi yang pertama dan satu-satunya bandara di Indonesia yang dengan sertifikat Gold Greenship Building. 

“Kami berharap YIA dapat menjadi contoh bagi pembangunan bandara dengan konsep hijau dan ramah lingkungan untuk generasi Indonesia dimasa mendatang,” ujar Faik dalam keterangannya, Rabu (4/8).

Faik menyebut, untuk meraih Sertifikat Gold dari GBCI, YIA telah melalui serangkaian penilaian dan persyaratan hingga layak disebut green building. Penilaian ini berdasarkan aspek-aspek, seperti efisiensi dan penghematan energi (efficiency and conservation), penghematan air (water conservation), kenyamanan dan kesehatan gedung (indoor health comfort), pengelolaan lingkungan gedung (building environmental management) dan sebagainya. 

Baca juga : LPEM UI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 6,2%-6,7%

Proses penilaian, terang Faik, dilakukan selama lebih kurang 22 bulan sejak proses pernyataan minat pada 20 Februari 2019, proses workshop pada 11 Desember 2019, proses verifikasi lapangan (remote on site verification) pada 24-26 Oktober 2020. 

Lalu, dilanjutkan proses sidang final assesment pada 17 Desember 2020 yang dilaksanakan secara virtual bersama Greenship Professional dan Green Team dari GBCI. 

Faik juga menyampaikan, YIA telah berhasil mencapai penghematan penggunaan listrik hingga 25,15% atau 119,21 kWh/m2/tahun, penghematan air hingga 53,01% atau 16,68 liter/orang/hari dan didukung oleh area hijau hingga 19.84% atau 26.589,3 meter persegi. 

“Ini setara dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp16,8 miliar per tahun dengan asumsi biaya listrik Rp1.065,78/kWh, penghematan biaya air sebesar Rp6,46 miliar per tahun," tandasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya