Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Investor  Minati Saham  Berbasis Teknologi

Fetry Wuryasti
21/7/2021 19:30
Investor  Minati Saham  Berbasis Teknologi
IPO Bukalapak cukup diminati investor ritel(Dok.Bukalapak)

MANDIRI  Sekuritas melihat minat investor ritel untuk membeli saham teknologi cukup besar. 

Hal ini terlihat dari tingginya minat mereka untuk membeli saham emiten unicorn, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)  pada saat masa penawaran awal (bookbuilding). 

Direktur Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik menyampaikan, investor merespons baik penawaran  saham Bukalapak. Namun dia belum bisa membeberkan lebih rinci nilai pada masa penawaran awal.

"Investor ritel menyambut baik [IPO Bukalapak], kami belum bisa membicarakan lebih rinci sebab, bookbuiding baru selesai. Baik nasabah eksisting atau nasabah baru yang berminat untuk IPO ini memang animonya tinggi," kata Theodora, dalam konferensi pers, kemarin. 

Bukalapak menjadi perusahaan e-commerce unicorn asal Indonesia, yang pertama melantai perdana di BEI. Mereka menawarkan sebanyak 25% saham ke publik dengan target dana penawaran umum senilai Rp21,9 triliun dengan kode ticker BUKA. Kisaran harga IPO yang ditawarkan sebesar Rp 750 sampai dengan Rp 850 per saham.

Mandiri Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek bersama dengan Buana Capital Sekuritas. Bukalapak menjalankan penawaran awal (bookbuilding) dan roadshow pada 9 Juli hingga 19 Juli 2021. Bila sesuai jadwal, pernyataan efektif dari OJK diperkirakan akan diperoleh pada 26 Juli 2021.

Penawaran umum ditargetkan dapat dilaksanakan pada 28 Juli-30 Juli 2021 dan pencatatan di BEI dengan kode saham BUKA dijadwalkan pada 6 Agustus 2021. Rencananya, dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dan entitas anak.

Pelaksana Tugas Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silva Halim mengatakan, dengan masuknya perusahaan teknologi ke pasar modal diharapkan akan meningkatkan jumlah investor di pasar saham domestik dan mendorong aliran modal asing lebih banyak masuk ke Indonesia.

Berdasarkan riset Mandiri Capital, saat ini Indonesia memberi andil paling besar terhadap perusahaan unicorn regional dengan  38%  unicorn berasal dari Indonesia. Selain itu, sektor ekonomi digital ke depan akan memiliki kontribusi yang penting bagi ekonomi suatu negara.

"Kami harapkan dengan listing saham perusahaan teknologi dan IPO saham perusahaan besar akan membantu menarik minat investor asing kembali ke Indonesia," tandasnya (Try/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya