Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Kementan dan Kemenaker Bersinergi Atasi Pengangguran di Perdesaan

Mediaindonesia.com
01/7/2021 12:32
Kementan dan Kemenaker Bersinergi Atasi Pengangguran di Perdesaan
Kementan meningkatkan peran serta generasi muda di perdesaan melalui program YESS.(Ist)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) melakukan transformasi berkelanjutan dalam hal regenerasi petani di perdesaan. Untuk mendukung hal tersebut, Kementan bersinergi dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Upaya yang diambil Kementan adalah meningkatkan peran serta generasi muda di perdesaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan kesejahteraan sosial melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian memiliki banyak sektor usaha yang dapat dikembangkan oleh generasi milenial. 

“Saat ini banyak generasi milenial yang sukses menjadi petani dan pengusaha di berbagai sektor pertanian. Mereka mampu mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir. Ini bukti bahwa pertanian merupakan sektor usaha yang sangat menjanjikan untuk masa depan,” tutur Mentan pada keterangan pers, Kamis (1/7).

Syahrul meyakini tumbuhnya pengusaha muda di sektor pertanian akan mampu memperkecil angka pengangguran di Tanah Air. Karenanya Mentan menargetkan hadirnya jutaan petani dan pengusaha milenial di sektor pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan beberapa negara berhasil membangun sektor pertaniannya, disebabkan usaha agribisnisnya.
 
Untuk itu, Dedi berharap melalui program YESS akan meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan hingga pada akhirnya dapat meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.  

“Keberhasilan program YESS akan menjadi percontohan dan tolok ukur untuk pelaksanaan program pengembangan pemuda tani dan kewirausahaan muda di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian maka pengelolaannya harus dilakukan dengan baik, oleh tenaga yang professional dan berkomitmen tinggi,” tutur Dedi dalam keterangannya, Rabu (30/6).

Salah satu bentuk peningkatan kompetensi tersebut adalah pelatihan terkait literasi keuangan. Bekerjasama dengan Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) Kemenaker, Kementan dalam hal ini program YESS melaksanakan pelatihan dasar keuangan bagi calon master of trainer di BBPP Bekasi, Selasa (29/6).

Pada pembukaan pelatihan ini, Direktur program YESS yang juga Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti menyatakan bahwa kerjasama pelatihan ini merupakan yang pertama dilakukan oleh program YESS dengan Kemenaker. Harapannya kerja sama ini dapat berlangsung lama karena Kemenaker memiliki kompetensi dalam melaksanakan pelatihan.  

"Secara keseluruhan pelatihan ini akan menghasilkan 120 orang pelatih pengelolaan keuangan dan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dari pelatih yang akan melakukan pelatihan kepada penerima manfaat dari program YESS,” ujar Idha Widi Arsanti.

Pada kesempatan yang sama Plt. Kepala Balai Besar Peingkatan Produktivitas, Lucia Hartiningtyas, menyatakan kegiatan pelatihan tersebut merupakan awalan yang baik untuk kerja sama antara YESS dengan BBPP. Dalam pelaksanaannya, kegiatan pelatihan ini telah mendapatkan izin dari Satgas Covid-19 setempat dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Pelaksanaan pelatihan ini diikuti oleh 32 orang yang berasal dari Jawa Barat dengan komposisi 8 orang per kabupaten lokasi target YESS. Diharapkan, seluruh peserta tersebut dapat memiliki pemahaman yang sama dalam melaksanakan pelatihan kepada target group program YESS.

“Pelatihan ini merupakan bentuk kerjasama antara Kementan dengan Kemenaker dan merupakan awal yang baik untuk kerja sama kedepannya. Penyelenggaraan pelatihan ini juga sudah mendapatkan izin dari Satgas Covid dan menerapkan protokol kesehatan salah satunya dengan swab antigen sebelum mengikuti pelatihan,” ujar Lucia Hartiningtyas.

“Pelatihan ini diikuti oleh 32 orang dari provinsi jawa barat yang berasal dari 8 orang per kabupaten target lokasi YESS. Output dari kegiatan ini diharapkan seluruh peserta dapat memiliki pemahaman yang sama terkait materi yang akan disampaikan kepada penerima manfaat program YESS,” ujar Lucia lagi. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya