Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anak Muda dan Digital Bisa Akselerasi Keuangan Syariah Indonesia

M. Iqbal Al Machmudi
25/6/2021 17:23
Anak Muda dan Digital Bisa Akselerasi Keuangan Syariah Indonesia
Kantor Pusat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Gedung Soemitro Djojohadikusumo. Jl. Lapangan Banteng Timur 2-4. Jakarta Pusat.(MI/Ramdani)

ANGGOTA Dewan Komisioner Otoritas jasa Keuangan (OJK), Tirta Sagara menilai generasi muda dan potensi digitalisasi mampu membantu akselerasi keuangan syariah di Tanah Air.

Hal ini didukung dengan jumlah generasi muda yang mencapai 30% dari 271 juta jiwa total penduduk Indonesia dan 94% telah terkoneksi internet.

"Kontribusi dari generasi milenial yang jumlahnya sangat signifikan. Ditambah lagi dengan generasi yang jumlahnya lebih dari 27% dan umumnya telah memiliki kemampuan keuangan maka kelompok milenial ini jelas merupakan critical economic players yang dapat berperan dalam mengakselerasi pertumbuhan keuangan syariah," kata Tirta dalam webinar Milenial Syariah Festival 2021 'Menggenjot Akselerasi Keuangan Syariah di Kalangan Milenial' yang diadakan Warta Ekonomi, Jumat (25/6).

Hal ini didukung oleh pertumbuhan digitalisasi transaksi sebagai gaya hidup yang baru dan preferensi baru dalam bertransaksi oleh kelompok milenial di dunia.

Diharapkan industri keuangan syariah bisa menangkap potensi tersebut dan menjadikan digitalisasi sebagai salah satu pilihan model bisnis baru.

"Berdasarkan survei, sekitar 94% milenial di Indonesia telah terkoneksi dengan internet dan 79% milenial membuka smartphone 1 menit setelah bangun tidur. Diharapkan potensi besar tersebut mampu mendorong keuangan syariah," ujarnya.

Namun, lanjut Tirta, salah satu elemen yang masih menjadi tugas pemerintah adalah mayoritas penduduk Indonesia belum mengenal produk keuangan syariah dengan baik.

Sementara golongan milenial masih banyak tidak itu hanya akan berdampak positif atau signifikan terhadap pengembangan keuangan syariah apabila memiliki tingkat literasi keuangan syariah yang memadai.

Survei nasional keuangan Indonesia tahun 2019 menunjukkan bahwa literasi keuangan syariah hanya 8,9% dengan kata lain hanya 9 dari 100 orang dewasa Indonesia yang mengenal produk keuangan syariah dengan baik.

"Tingkat literasi ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat literasi keuangan rata-rata nasional yang mencapai 38%," pungkasnya. (Iam/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya