Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) siap mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, Jawa Timur, untuk mengembangkan urban farming. Hal itu untuk menyiasati penyusutan lahan yang massif setiap tahunnya dan berganti dengan industri.
Menteri Pertanian Syahul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, pertanian kota sangat dibutuhkan dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Meski dengan lahan terbatas, namun
Mentan SYL menilai tak menghambat pertanian untuk tumbuh dan berkembang. "Urban farming ini juga bagian penting dari penyiapan kebutuhan pangan nasional. Urban farming ini pilihan strategis pertanian di tengah perkotaan," kata Mentan SYL.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menanggapi positif keinginan Pemkab Sidoarjo yang ingin mengembangkan urban farming.
Kehadirannya ke Sidoarjo, Dedi menerangkan, memang dalam kerangka membangun kapasitas SDM pertanian, dalam hal ini penyuluh dan petani.
"Arahnya tepat kalau ke urban farming karena Sidoarjo ini kota industri. Jadi saya sepakat dengan gagasan tersebut dan mari bersama-sama kita perkuat kapasitas SDM pertanian kita di Sidoarjo ini," ujarnya.
Menurut Dedi, urban farming yang mengandalkan vertikal farming harus memanfaatkan teknologi yang diperkenankan, sehingga pertanian akan berkembang lebih cepat, efisien dan efektif.
"Meski lahan sempit, tapi produktivitas urban farming sangat tinggi. Kmi memiliki banyak program mengenai hal ini. Nanti program pelatihan penyuluh dan petani, silakan arahkan ke sana. Kami punya banyak program. Ada program pengembangan urban farming, ada juga program pengembangan lahan pekarangan," tuturnya.
Di sisi lain, Dedi menjelaskan tugasnya secara nasional adalah mengembangkan kapasitas praktisi pertanian agar mampu menyediakan pangannya sendiri.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali tak menampik jika wilayahnya membutuhkan pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian. Sebabnya, kata Muhdlor, belakangan ini masyarakat Sidoarjo mulai meninggalkan sektor pertanian.
Hal itu disampaikan Muhdlor saat menerima audiensi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi di ruang kerjanya.
Menurut Mudhlor, saat ini masyarakat lebih mengharapkan menjual sawahnya yang memang bisa dihargai lebih tinggi ketimbang dia harus mengolah lahannya untuk pertanian selama sepuluh tahun ke depan.
"Masyarakat kami sekarang sudah mulai meninggalkan pertanian. Mereka lebih memilih lahannya menjadi beton, dalam arti lahannya dijual, karena bisa menghasilkan uang lebih banyak," kata pria yang kerap disapa Gus Muhdlor itu.
Itu sebabnya, Gus Muhdlor melanjutkan, sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB Sidoarjo cukup kecil. "Hanya 2% saja. Sementara yang lainnya disumbang oleh industri. Jadi, kami saat ini dalam posisi dilema," tutur dia. (RO/OL-09)
Kendati begitu, Gus Muhdlor menilai masih ada harapan pengembangan pertanian di wilayahnya. Hanya saja diubah, bukan lagi pertanian tradisional namun pertanian modern. "Kita harus move on. Bukan berarti meninggal pertanian, tapi mengubah mainset dan paradigma pertanian dari pertanian tradisional menjadi urban farming," harap dia.
Dalam kerangka itu, Gus Muhdlor menilai pentingnya peningkatan kapasitas penyuluh agar mampu mempertahankan sektor pertanian di Sidoarjo meski bermetamorfosa menjadi urban farming. "Sehingga penyuluhan dan pengembangan SDM sangat kami butuhkan. Kami ingin urban farming," tegasnya. (RO/OL-09)
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
LSPR Institute of Communication and Business Jakarta melalui mahasiswa Batch 26 Kelas Excellence mendukung kegiatan pertanian perkotaan di Kampung Anggur RT 09, Jakarta Timur
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved