Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku bangga atas ekspor produk tempe hasil olahan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) ke Jepang yang menunjukkan makanan tradisional asli Indonesia ini semakin mendunia.
“Ekspor perdana produk tempe Indonesia ke Jepang di tengah pandemi COVID-19 sangat membanggakan. Ini menunjukkan makanan asli Indonesia semakin mendunia dan membuktikan ekspor Indonesia terus melaju di tengah pandemi. Selain itu, kini Indonesia telah menghasilkan diversifikasi produk yang bisa menjadi pilihan para buyer mancanegara,” jelas Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Jumat (18/6).
Eksportir PT Arumia Kharisma Indonesia (PT Arumia) dengan pelaku UKM Rumah Tempe Azaki melakukan ekspor perdana produk tempe sebesar 4,8 ton dengan nilai US$13.000 ke Jepang. Ekspor perdana dilepas secara virtual oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi.
Mendag M Lutfi mengapresiasi kolaborasi perusahaan dengan para pelaku UKM. Kolaborasi yang dilakukan PT Arumia dengan Rumah Tempe Azaki dinilai menjadi salah satu contoh yang baik untuk bersama-sama maju dan meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia.
Didi Sumedi mengungkapkan ekspor perdana ini merupakan momen penting untuk meningkatkan nilai ekspor produk makanan olahan Indonesia ke seluruh dunia. Hal ini sekaligus diharapkan menjadi motivasi UKM potensial lainnya untuk mengembangkan pasarnya hingga ke mancanegara.
“Ke depan, kita juga harus berusaha lebih giat untuk mengembangkan sektor-sektor baru yang mampu menghasilkan nilai tambah bagi ekspor Indonesia. Melalui acara hari ini, diharapkan ekspor produk makanan olahan akan semakin tumbuh di tahun-tahun mendatang. Kementerian Perdagangan juga akan terus mendukung pelaku usaha untuk memperluas pasar dan meningkatkan nilai ekspornya,” ujar Didi.
Didi menjelaskan, ekspor perdana tempe ke pasar Jepang ini mengadaptasi produk yang diinginkan oleh pasar Jepang.
“Produk tempe dikemas dalam kemasan 450 gram. Eksportir Indonesia sudah menyesuaikan bentuk, ukuran, resep pengolahan, dan kemasan sesuai dengan yang diinginkan oleh pasar Jepang. Produk ini nantinya akan diimpor oleh salah satu chain wholesale supermarket terbesar di Jepang yang memiliki 800 gerai di seluruh Jepang,” ujar Didi.
Didi menambahkan meskipun merupakan negara produsen bahan makanan, Jepang juga banyak melakukan impor bahan pangan.
“Sebesar 60 persen konsumsi pangan Jepang merupakan produk impor sehingga saat tempe didaulat menjadi superfood asli Indonesia, konsumsi tempe pun mulai tumbuh di negara-negara maju termasuk Jepang. Hal yang menarik yaitu tetap terjaganya cita rasa otentik tempe walaupun proses fermentasi tempe dilakukan di Indonesia,” terang Didi.
Didi menilai pasar impor produk pangan Jepang harus terus didorong untuk meningkatkan pangsa pasar produk pangan Indonesia yang baru mencapai 1,3 persen dari keseluruhan pangsa produk pangan impor di Jepang.
“Konsumen Jepang juga suka mencoba berbagai produk makanan baru, khususnya produk makanan yang sehat. Untuk itu, Indonesia harus dapat memanfaatkan peluang yang terbuka lebar ini,” tutur Didi.
Pada 2020, ekspor produk pangan Indonesia ke pasar Jepang sebesar 19,1 juta dolar AS atau tumbuh 16 persen dibandingkan tahun 2019. Pertumbuhan yang pesat itu didorong terus ditingkatkan sejalan dengan tren pasar Jepang yang mulai melirik produk berkualitas di luar Tiongkok untuk memenuhi kebutuhan pasar. (Ant/OL-12)
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKMĀ ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Tempe dan tahu menjadi superfood yang memiliki kandungan gizi lengkap sehingga BGN menetapkan standar kelayakan komoditas itu sebagai sumber bahan baku MBG.
Selain itu, tiga pelanggan setia Kedelai BOLA berhasil mendapatkan grand prize berupa tiga unit mobil, di mana dua di antaranya adalah pengrajin tahu dan satu pengrajin kerupuk tahu.
Para pemudik tidak hanya menerima pengarahan terkait keselamatan selama mudik tetapi juga menerima bingkisan produk-produk unggulan FKS.
ANJURAN untuk mencintai apa yang dikerjakan tampaknya bukan hal yang klise bagi Osid Rosid. Pria asal Ciamis, Jawa Barat kelahiran 1965 itu memetik buah manis sebagai perajin tahu.
WAJAH Mardi, 55, semringah ketika ditanya mengenai pekerjaannya sebagai perajin tahu. Sebab, dari pekerjaannya itu ia mampu menghidupi keluarganya dan mampu menyekolahkan kedua anaknya.
Kenaikan harga kedelai dikhawatirkan bisa mencapai Rp15 ribu per kilogram
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved