Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Teten Minta Bali Ubah Pola Pikir, Ekonomi Kreatif Harus Bangkit

Despian Nurhidayat
09/6/2021 08:02
Teten Minta Bali Ubah Pola Pikir, Ekonomi Kreatif Harus Bangkit
Salah satu UMKM di Bali(ANTARA FOTO)

SEBAGAI daerah yang mengandalkan sektor pariwisata, Bali terdampak cukup dalam akibat pandemi covid-19. Bahkan, pada kuartal I-2021, pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi sampai dengan minus 9,85% yoy.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan saat ini Bali harus mengubah pola pikir untuk mendongkrak perekonomian. Salah satu caranya ialah dengan mendorong peran ekonomi kreatif di Bali.

"Strategi Bali harus diubah. Selama ini Bali dikunjungi dunia, tapi sekarang Bali yang mengunjungi dunia. Kita maksimalkan peran ekonomi kreatif dan digitalisasi produk UMKM. Banyak yang rindu Bali. Kita kirim produk Bali. Tidak hanya produk makanan, bisa saja seperti cerita rakyat Bali kita ubah menjadi gim yang akan menghasilkan bagi perekonomian," ungkapnya dalam Rangkaian Kunjungan Kerja ke Bali, Selasa (8/6).

Lebih lanjut, Teten menambahkan bahwa Bali merupakan sebuah brand dari Indonesia. Layaknya Swiss yang dikenal dengan jam tangan Rolex, Indonesia juga dikenal baik oleh wisatawan asing karena Bali.

"Jadi apa pun dari Bali pasti menjual. Ini perlu kita kembangkan," imbuhnya.

Selain itu, dia juga menambahkan pertunjukkan seni dari Bali juga pasti sudah dirindukan oleh para wisatawan. Dengan digitalisasi, pertunjukkan dapat dilakukan secara virtual.

Menurut Teten banyak potensi ekonomi kreatif Bali yang dapat digali dalam kondisi pandemi covid-19.

"Pandemi jadi pembelajaran bahwa Bali jangan mengandalkan 100% pariwisata. Karena risikonya sangat tinggi. Harus ada inovasi berbasis ekonomi kreatif," ujarnya.

Baca juga: Menkop UKM Dorong Bali Maksimalkan Kokoa Jadi Komoditas Unggulan

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengakui pandemi covid-19 telah menyadarkan Pemerintah Provinsi Bali terlalu bergantung pada pariwisata.

Dia pun merasa beruntung Bali masih memiliki UMKM yang menjadi bantalan bagi perekonomian daerah. Namun, menurut dia UMKM di Bali belum berkembang sesuai harapan.

"Padahal gagasan, kreativitas dan digital juga mumpuni. Tapi keberanian UMKM untuk mencoba hal baru harus ditingkatkan," ucap Oka.

Sementara itu, Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) sekaligus Staf Khusus Menkop UKM Bidang Ekonomi Kreatif Fiki Satari menambahkan saat ini merupakan waktu yang tepat bagi pelaku ekonomi kreatif unjuk gigi.

"Bali selama ini seru sendiri dengan pariwisata, tapi sekarang jalanan sepi, nggak ada yang datang. Ini saatnya pelaku kreatif untuk keluar sarang, keluar wilayah mereka untuk bersinergi. Kita dorong kolaborasi di enam sektor untuk mendorong perekonomian Bali. Pertama akademisi, sektor bisnis, pemerintah, komunitas, media dan agregator platform. Enam sektor ini akan menjadi ekosistem yang tepat bagi pertumbuhan ekonomi Bali," tutur Fiki.

Fiki juga melakukan penandatanganan kerja sama atau MoU dengan Kabupaten Jembrana, Kabupaten Klungkung dan STMIK Primakara sebagai komitmen dari ICCN untuk membantu pemulihan ekonomi Bali melalui pengembangan ekonomi kreatif.

"Saya sependapat dengan Pak Menteri, dengan pengembangan ekonomi kreatif kita percaya bahwa bukan lagi dunia yang mengunjungi Bali, tapi Bali yang mengunjungi dunia," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya