Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PEMERINTAH menerima tawaran senilai Rp78,457 triliun pada lelang tujuh Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (8/6). Dari penawaran yang masuk itu, pemerintah meraup uang senilai Rp34 triliun.
Nilai yang dimenangkan itu diputuskan dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan 2021, yield/imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, serta pemenuhan suplai SUN dari pasar perdana.
"Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp34 triliun. Dengan jumlah SUN yang dimenangkan tersebut, Pemerintah tidak memerlukan penyelenggaraan lelang SUN tambahan (green shoe option)," ujar Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan melalui keterangan tertulis.
Ke-7 SUN yang dilelang itu ialah seri SPN12210909 (reopening), SPN12220527 (reopening), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0088 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0089 (reopening) yang dilakukan melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Baca juga: Utang Luar Negeri Triwulan I-2021 Tumbuh 7%
Deni menambahkan, penguatan permintaan SUN di pasar perdana masih berlanjut karena didukung kondisi pasar global dan domestik. Kecenderungan penurunan yield US Treasury sebagai dampak perkembangan kondisi makro ekonomi Amerika Serikat serta penguatan nilai tukar rupiah dinilai menjadi sentimen positif yang memengaruhi tingginya bids pada lelang kali ini.
"Kondisi likuiditas perbankan domestik yang masih sangat ample dan penurunan level CDS 5 tahun dibandingkan dengan level pada lelang sebelumnya juga semakin memperkuat keyakinan investor untuk berpartisipasi pada lelang SUN hari ini, di mana total incoming bids mencapai Rp78,46 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan bids pada lelang SUN sebelumnya yang sebesar Rp78,16 triliun," jelasnya.
Partisipasi investor asing yang sebessr 19,13% juga tercatat meningkat signifikan pada lelang kali ini bila dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya yang sebesar 14,89% dari total incoming bids.
Deni bilang, fokus bids investor asing berada pada tenor 5 dan 10 tahun, yang mencakup 88,6% dari total partisipasi asing pada lelang kali ini. Hal itu sejalan dengan preferensi dari investor domestik sehingga proporsi bids dari seluruh investor pada tenor 5 dan 10 tahun mencapai 69,04% dari total bids di lelang SUN hari ini.
"Secara umum, terdapat penurunan Weigthed Average Yield (WAY) Obligasi Negara yang dilelang sebesar 2-9bps dibandingkan dengan WAY pada lelang sebelumnya. Penurunan WAY tertinggi berada pada SUN dengan tenor 5 tahun dengan incoming bid yang cukup tinggi sebesar Rp20,42 triliun," pungkas Deni. (OL-4)
PROGRAM 3 juta rumah yang bakal dieksekusi oleh pemerintah dinilai berpotensi menimbulkan risiko di pasar portofolio. Itu karena salah satu skema pembiayaan ialah penerbitan SBN
Danantara diharapkan dapat mendorong penguatan pasar modal Indonesia. Itu karena kondisi pasar saham di Tanah Air tampak mati suri banyak investor beralih ke Surat Berharga Negara (SBN).
BNI berkomitmen untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam sektor keuangan domestik sekaligus mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan aliran modal asing keluar bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp5,13 triliun. Angka tersebut dihimpun berdasarkan data transaksi 2-5 Desember 2024.
Bank bjb kembali membuka peluang investasi menarik bagi masyarakat melalui penerbitan Surat Berharga Perpetual Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024.
Investasi kini menjadi langkah penting untuk mencapai kestabilan finansial dan kesejahteraan di masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved