Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Kemenkop Imbau Koperasi Simpan Pinjam Spin Off Perluas Usaha

Mediaindonesia.com
07/6/2021 17:20
Kemenkop Imbau Koperasi Simpan Pinjam Spin Off Perluas Usaha
Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop UKM Ahmad Zabadi (tengah) membuka RAT KSP-SB di Bogor, Jawa Barat, Senin (7/6)(Ant)

KEMENTERIAN Koperasi (Kemenkop) dan UKM mengajak koperasi simpan pinjam (KSP) di Tanah Air untuk melakukan spin off atau memisahkan usaha secara parsial atau sebagian, sebagai upaya untuk memperluas usaha.
 
Ajakan itu disampaikan Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop UKM Ahmad Zabadi seusai membuka Paripurna Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB), di Bogor, Jawa Barat, Senin (7/6).

"Sejumlah KSP seperti Keling Kumang di Sekadau Kalbar, Pintu Air di Maumere NTT, dan Kopsyah BMI di Tangerang Banten, kini sudah mulai melakukan spin off, karena pilihan ini memang sesuai dengan tuntutan pasar digital saat ini," kata Zabadi.

Ia mendorong koperasi lain seperti KSP SB juga melakukan hal yang sama agar mampu mengembangkan usaha yang tidak melulu usaha simpan pinjam. "Saya berharap KSP SB dapat mengikuti tren yang baik ini sehingga manfaat berkoperasi benar-benar nyata dinikmati oleh anggota dan masyarakat," ajak Zabadi.

Zabadi hadir dalam RAT ke XVI dan ke VI yang digelar secara hibrid. KSP SB menjadi salah satu koperasi yang mengalami masa sulit di mana sekitar 181
ribu anggota usahanya terdampak pandemi.

Bahkan terhitung Agustus tahun lalu KSP SB oleh Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat dinyatakan masuk dalam daftar Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Namun demikian koperasi ini tetap diizinkan beroperasi karena kesulitan yang dialami koperasi ini akibat faktor eksternal yaitu pandemi COVID-19.

"KSP Sejahtera Bersama menunjukkan keinginan kuat untuk kembali bangkit sebagai salah satu koperasi terbaik tingkat nasional, saya memberi apresiasi yang tinggi kepada pengurus, anggota, serta karyawan yang sudah begitu gigih dan sabar melewati masa-masa sulit selama setahun ini," kata Zabadi.
 
Hadir dalam acara itu Staf Ahli Menteri Koperasi UKM Luhur Pradjarto, Kepala Dinas Koperasi Kota Bogor Samson Purba, Ketua Pengawas KSP SB Iwan Setiawan, serta para kepala cabang KSP SB dari 6 provinsi se-Jawa.

Anggota Meningkat

Dalam laporannya, Ketua KSP SB Vini Noviani mengatakan kendati menghadapi masa sulit di tengah pandemi covid-19,  pihaknya tetap melakukan pelayanan yang optimal bagi anggotanya.

"Kami optimistis bangkit kembali dan menjadi lebih baik dari sebelumnya, itu sebabnya RAT ini kami beri tag line Reborn and Rebound," sebagai pamacu semangat segenap anggota KSP SB untuk lahir kembali dan tumbuh lebih besar," ujarnya.

Kendati dibayangi masa sulit sepanjang 2020, terlebih dengan menurunya aset, ekuitas maupun SHU, KSP SB mampu menjaga kepercayaan anggota bahwa usaha ke depan akan kembali normal. "Ratio keuangan kami memang mengalami penurunan dengan NPL mencapai 3,12% namun yang menggembirakan masyarakat masih tetap percaya bahwa kami akan bangkit, sepanjang 2020 anggota malah meningkat 4,14 persen, dari 173.875 tahun 2019 menjadi 181.072 tahun 2020," tutur Vini.

Menanggapi imbauan Deputi Perkoperasian Ahmad Zabadi agar KSP SB melakukan spin-off, Vini menanggapi positif imbauan tersebut. Dengan anggota lebih dari 181 ribu orang, 44 kantor cabang utama dan 21 kantor cabang pembantu tersebar di 6 provinsi, sangat memungkinkan bagi  KSP SB melakukan spin-off. Tetapi keputusan akhirnya, tandas Vini, tetap diserahkan melalui kesepakatan dan persetujuan anggota. (Ant/OL-13)

Baca Juga: Sandiaga: Mal Harus Majukan UMKM, Bukan Cuma Brand Besar



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik